Advertisement

Pantai Geger di Nusa Dua Bali

Pantai Geger di Nusa Dua Bali
Dear  Readers,  Punya impian main ke Pantai Geger Bali? Sebelumnya, selamat Tahun Baru 2017! Semoga sehat dan diberkahi Allah,  aamiin!

Mengunjungi Bali adalah impianku sejak zaman Dinosaurus. Pernah nekad mau menyusul Papa dan Mama yang sedang di Bali. Lalu ciut nyali karena harus naik pesawat kecil dari Semarang berdua saja dengan bayi kecil. Aku takuut!  Hihi. 

Pantai Geger Nusa Dua Bali
Pemotretan di Pantai Geger Nusa Dua Bali

Alhamdulillah, ada rezeki anak solehah buat jalan-jalan singkat di Bali bersama teman-teman blogger.  Sebenarnya sih,  buat liputan tapi ada waktu jalan-jalan sebelum pulang ke Semarang,  hehe. 

Bersyukur  karena acara jjs singkat ditemani yang punya Bali, hihi. Ya,  terima kasih banyak yaa untuk Mbak Ferdias blogger Bali yang juga pebisnis sukses,  yang akrab disapa Ferdi. Kami diajak jalan-jalan keliling Nusa Dua.  

Pantai Geger Nusa Dua Bali
Pantai Geger bersih dan nyaman

Kalau hanya kami para blogger Semarang yang putar-putar,  bisa-bisa nyasar kemana ya, haha. Salah satu tujuan kami hari itu adalah Pantai  Nusa Dua Bali yang masih termasuk pantai tersembunyi di Bali. Berada di kawasan Desa Adat Peminge, Sawangan. Lebih dikenal wisatawan dengan nama Pantai Nusa Dua. 

Hotel Mulia dan Nikko Hotel yang megah berada di kawasan Pantai Geger di Nusa Dua Bali. Ya, sebagian pantai Geger menjadi kawasan pantai milik Hotel Mulia dan Nikko Hotel. Wow. Masuk pantai ini pun tidak mahal, hanya ditarik Rp3000 per orang.

Pantai Geger Nusa Dua Bali
Pantai Geger Nusa Dua Bali bikin kangen

Di Pantai Geger, kebanyakan turis asing bertebaran. Ada yang asyik berbaring sambil dipijat, berjemur di tepi pantai, naik banana boat hingga berlayar dengan perahu. Ombaknya tenang hingga banyak yang berenang dan bermain air. 

Pantainya luar biasa bersih! Beneran breath taking scene bagiku. Jadi terharu akhirnya bisa main di Bali! Ya Allah, semoga ada kesempatan lagi buatku mengunjungi Pulau Dewata, aamiin! 

Saat itu cuaca cerah. 
Langitnya seperti dicat biru dan nampak menyatu dengan lautan biru kehijauan. Beneran, nampak seperti lukisan dalam kartu pos. Masya Allah!

Pantai Geger Nusa Dua Bali
Suatu siang di Pantai Geger Bali penuh wisatawan asing

Kami berenam dipandang agak aneh oleh para bule.  Gimana tidak,  kami berpakaian tertutup, bahkan aku sibuk pakai payung.

Wkwk, iyaa,  mereka berjemur, aku berlindung mati-matian dari sengatan matahari. Haha. Maaf Mister,  kulit akuh syudah eksotis!  Nanti gosoong kalau dijemur lagi!

Sayangnya, kami nggak diperbolehkan untuk berfoto dengan latar belakang patung unik di belakang Hotel Mulia karena kata Mas satpam yang asli Semarang, takut tamu hotel yang sedang berjemur merasa terganggu. Hehe, baiklah. Di kejauhan terlihat Pura Pecatu di atas bukit. Memesona deh.

Pantai Geger Nusa Dua Bali
Pura Pecatu Nusa Dua dari kejauhan

Kata Pak Satpam lagi, biaya masuk ke kawasan Pura Pecatu sekitar Rp50.000 per orang. Wah, Lumayan juga tiket masuknya ya ditambah naik-naik bukit, hehe. Dasar turis irits.

Menurut Pak satpam,  jika sore hari banyak penduduk sekitar pantai yang memanfaatkan waktu main di tepi pantai termasuk memancing ikan. Kalau pagi dan siang, menjadi tempat favorit bule berjemur dengan bikini minim. Hehe.

Pantai Geger Nusa Dua Bali
Hotel Mulia di kejauhan

Menurut pak satpam,  Manajemen Hotel Nikko bahkan menyediakan wisata naik unta untuk menyusuri pantai.  Waaa,  unik sekali! Sayangnya, saat itu aku belum melihat dengan mata kepala sendiri untanya.

Tak heran, Pantai Geger kerap  dijadikan lokasi pemotretan pre wedding karena pantainya yang cantik dan bersih.  Nggak mau kan,  sedang asyik berpose romantis eh latar belakangnya pampers bekas terdampar di pantai!  Eww!

Sayangnya,  tak banyak penjual makanan di daerah ini.  Tapi ada beberapa kafe dan rumah makan yang bisa kita singgahi.  Kami menemukan kedai makan di sekitar pantai yang ternyata pemiliknya orang Solo dan Muslim. Langsung deh order makan siang disana. Nggak pakai galau! 

Pantai Geger Nusa Dua Bali
jangan lupa pose dulu untuk Instagram hahaha

Perut dah berteriak.
Akhirnya setelah menunggu cukup lama, mungkin beras sedang dipanen, ups.  Pesanan nasi goreng dan es teh kami tiba. Harganya pun tidak mahal.

Selain makanan dan minuman, si ibu juga membuka toko kelontong yang menjual berbagai macam barang seperti makanan ringan, minuman, baju dan sarung pantai, hingga suvenir seperti kartu pos dan gantungan kunci. Unyu-unyu! Betah deh di tokonya.

Alhamdulillah, biarpun hanya jalan-jalan singkat, bahagia bisa mengunjungi Pantai Geger di Nusa Dua Bali hari itu.  Kami akan datang kembali ya, janji! 



Post a Comment

12 Comments

  1. Pantai Geger mengingatkanku akan sebuah nama Mbak. Geger, orang jalanan yg tak begitu kukenal baik saat di Solo. Saat di bus dan banyak pencopet, dialah yg menyelamatkanku #jadi curhat nggak nyambung heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahh jadi terkenang memori masa silam ya mba hihi

      Delete
  2. Sayang kita ga mandi2 di sana ya maak, udah males bongkar koper lagi kalo baju basah hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi iyaa ngga berenang-renang kita yaa..buru2 takut ditunggu mba ferdi sih

      Delete
  3. Bali, menjadi bucket list di 2017 nanti.
    Bantu doanya ya, mbak.
    Pantai Geger memang bikin geger ya...

    ReplyDelete
  4. Entah kenapa Bali selalu menajdi pilihan paling tepat buat berlibur. Sampai sekarang seperti itu rasanya.

    ReplyDelete
  5. Bagus banget mb pantainya :) semoga kami sekeluarga bisa kesana..Aamiin

    ReplyDelete
  6. Kapan ya aku bisa jalan2 ke Bali diagendakan taun depan ah 😊

    ReplyDelete
  7. Pantai di Bali selalu kece ya. Kalo udah terkenal pantai gak bagus-bagus amat juga banyak pengunjungnya, hehehe...

    salam,
    http://alrisblog.wordpress.com

    ReplyDelete
  8. Modelnya ketjeeee, jadi kangen Bali liat postingan pantai2 kecenya.

    ReplyDelete