Naik Turun Asyik di Air Terjun Tiu Kelep dan Gila di Lombok Utara. Lombok memang tiada duanya. Setelah mengunjungi Pantai Mawun di Lombok Tengah, rombongan Muslimah Backpacker menuju Lombok Utara.
Berbeda dengan destinasi sebelumnya, main di gili dan pantai, kini kami diajak Mba Ima Zahra main di air terjun! Mendengar kata air terjun, hati Adek lelah, Bang!
Bayanganku, pasti nih kudu naik turun tangga, hiking untuk mencapai lokasinya. Baiklah, mari kita siapkan diri buat jalan jauh. Benar saja, sesudah berfoto di papan petunjuk wisata Tiu Kelep dan Sendang Gila di Desa Senaru, Kecamatan Bayan.
Kami langsung diajak menuruni tangga yang sudah rapi tersusun. Semangat! Di sisi kiri kami adalah hutan yang cukup rimbun. Pemandangan indah. Napas mulai ngos-ngosan. Wkwk.
Aku menata langkah. Akk, biasanya tawaf di mal, sekarang kudu hiking. Kulihat Duta dan beberapa pemandu berjalan santai sambil tertawa, uhuk.
Banyak pengunjung hari itu membawa peralatan piknik. Anak-anak berjalan lincah menuruni anak tangga. Hadeh, masa kalah sama bocah? Tapii, Kok nggak sampai juga ya? Padahal deburan air sudah terdengar sejak tadi, hihi.
Teman-teman MB berkali-kali foto bareng. Alhamdulillah, setelah berjalan kaki sekitar satu kilometer, akhirnya kami tiba di Sendang Gila! (dibaca:gile).
Air terjunnya setinggi 31 meter dengan air terjun dua tingkat. Akhirnya! Aku duduk di batuan besar, menikmati air terjun yang tumpah.
Banyak orang mandi di bawah air terjun. Bahkan pakai sabun dan sampo segala, hehe. Kolamnya cukup besar. Aku memandang teman-teman yang asyik berendam sambil foto-foto. Ah, damainya!
Kami cukup lama bersantai ketika pemandu kami, Duta, mengajak kami beranjak. Serius nih, mau pulang? Cepat banget! Ulala, ternyata kami akan meneruskan perjalanan. Ada dua air terjun di sini. Satu lagi adalah Tiu Kelep. Bahasa Sasak untuk kolam terbang. Apa maksudnya? Nanti kita cari tahu.
Kita jalan lagi deh, hosh, hosh. Duh, ternyata perjalanan epik kami menuju Sendang Gila ternyata tak ada apa-apanya dibandingkan ini. Naik turun bukit pakai tangga, hihi.
Lalu hiking di tepi bukit, menyeberangi jembatan tinggi dengan satu pegangan saja. Cukup bikin lututku lemas, pengen ngesot tapi malu pada Fatih dan Aulia, MB kids yang santai menyeberanginya. Padahal, bawah jembatan adalah bebatuan besar, seram!
Tak hanya itu, semakin ke dalam, pepohonan makin rimbun. Hutan betulan! Tak ada pengunjung lain selain rombongan kami. Jalannya pun menyempit, sunyi. Dan kami harus menyeberangi sungai dong! Bayangkan, angkat-angkat rok deh hihi. Air sungai jernih dan dingiin, jadi haus! Tak lama, kami tiba. Deburannya luar biasa.
Masya Allah, indah bangeet! Air terjunnya indah setinggi 42 km. Dan seperti kata Mbak Rien, kayak kelambu. Karena kita yang berdiri jauh
darinya, melihat selubung tipis bak kelambu.
Ya, percikan airnya terbang menciprati kami, berasa pakai nano spray, haha. Itulah mengapa disebut Tiu Kelep karena buih airnya beterbangan dari kolam. Kadang, bisa membentuk pelangi, lho cerita pemandu.
Kami buru-buru melepas sepatu dan ransel. Melompat masuk kolamnya. Bermain di bawah air terjun dan menari seperti bocah. Hari itu, kami merayakan keindahan Ilahi dan semakin mendalam rasa syukur kami pada-Nya. Photo Courtesy of Katerina
Wow tinggi sekali air terjunnya, mandi di situ seger kali ya?
ReplyDeleteTFS :D
Mbak dew seru pisan, mbak masih gabung dengan komunitas muslimah backpackerkah, jadi pengen ikutan, cuma kalau kata suamiku aku mah gak cocok ala backpaker kan manja cenah 😁😂
ReplyDeleteAsyiiik banget nih dek. Hobi blusukan juga km yaa...*ehh.
ReplyDeleteHuhuhu,mau banget ikutam MB.seandainya deket.... 😀
Tempatnya cantik ya mbaaa Dew....aku kebayang seru ajaaaa deh pasti rame-rame..
ReplyDeleteTempatnya seruuu ya mba Dew, seger pagi2 liat air.. Nyeesss
ReplyDeletewah seru banget acara komunitasnya :)
ReplyDeleteaku dulu suka juga jalan2 kayak gini mbak
jadi pengen lagi, nunggu anak dah gedean bisa dititip atau dibawa hehe
Air terjun masih kasta tertinggi dalam tempat favorit wisata bagiku. Sepertinya ada kaitan dengan pengalaman pertama dimasa kecil sering diajak ortu ke air terjun. Begitu kuat tertancap di hati.
ReplyDeleteSelalu, dan selalu gampang bagiku untuk jatuh hati pada tempat wisata seperti ini.
Kenapa dinamai sendang Gila mbak?
ReplyDeleteWow tinggi ya 42 meter, kalau grujugan di bawahnya pasti seger :D
Wah udah lama gak jalan-jalan ke air terjun, kayanya sendang gila eeh gileee itu tempatnya seger banget, jadi pengen berendem eeeh
ReplyDelete42km? Wah tingginya... Keren banget deh muslimah backpacker ini :)
ReplyDeleteSubhanallah indah sekali mak. Aku juga lagi tergila2 air terjun ni
ReplyDeleteNdak nyesel ke sini meski melaluinya butuh perjuangan.. Mb pas di Tiup Kelep lewat sungai yg d dlm lorong g?
ReplyDeleteJiaaaah postingan ini bikin aku kangen pingin jalan bareng lagi mbak Dew huhuhu...
ReplyDeleteLombok aku kangen
Seger banget ngeliatnyaa.. Aku belum sempat mampir ke satu pun air terjun di Lombok.
ReplyDeletesyahdunya air terjun itu, sejuk pula.
ReplyDeleteTeh dew iki emang pendekar tekan endi2 hahaha