Menginap Seru di Pranaya Boutique Hotel, BSD, Tangerang. Dear Pejalan Santai, aku ingin mengajak kalian staycation di Pranaya Boutique Hotel BSD, Tangerang. Sebenarnya sudah berbulan-bulan lalu nih aku menginap di sana dalam rangka bertugas jadi juri seleksi KPCI 2017. 

Pranaya Boutique Hotel BSD

Lumayan, 3 harian menginap di hotel nyaman walaupun kepala berasap membaca puluhan naskah siswa SD dari seluruh penjuru Nusantara, hehe. 

Soal lokasi, hotel ini strategis. Beralamat di Lengkong Gudang, BSD, Serpong, Tangerang, Banten. Di tengah kota mandiri, BSD. Di depannya persis ada Mal Teras Kota. Sayang, saking sibuknya aku nggak sempat nongkrong di mal, haha. Nggaya. 

Pranaya Boutique Hotel BSD (Foto:Traveloka)

Hotel ini juga tak jauh dari Pasar Modern BSD yang punya berbagai kedai makanan dan kafe kopi enak. Sudah saya ulas sebelumnya ya nongki syantik bareng Katerina di Kopi Kong Djie. Tata ruangannya agak unik, lobinya cukup sempit dan langsung berbatasan dengan ruang makan dan kafe yang terletak di tengah ruangan. Untungnya ada kolam ikan yang lebar yang mempercantik pemandangan.

Di lantai satu Pranaya Boutique Hotel ini, terdapat beberapa ruang rapat berbagai ukuran. Saat itu, hari kerja dan beberapa perusahaan menggunakan ruangannya untuk rapat. Jadi, suasananya cukup ramai terlebih saat makan siang. Kemdikbud dan Mizan menempati tiga ruangan untuk penjurian dan ruang sekretariat panitia. 

Ada musala mungil dan deretan toilet yang bersih di lantai satu ini. Jadi nyaman deh untuk meeting di sini. Untuk makan pun tinggal cuss karena letaknya berhadapan dengan ruangan karantina eh penjurian, hihi. Lanjuut ya aku kebagian kamar di lantai dua. Berhubung lelah dan gerah langsung dari bandara, langsung ingin mandi.

Kamar mandi Deluxe Room (Foto:Traveloka)

Ternyata, aku sekamar dengan Ichen yang belum balik kantor. Baiklah, aku duluan ya Cheen, hihi. Foto sana-sini demi konten. Ruangannya termasuk sempit untuk kamar Superior. Tapi bersih dan nyaman. Kamar kami berisi twin bed, toilet dan TV. Ada perlengkapan minum seperti pemanas beserta cangkir dan minuman sachet.

Sarapan di Pranaya Boutique Hotel BSD (Foto: Remo274)

Bagi kalian yang membawa barang berharga seperti perhiasan bisa menyimpannya di brankas kecil di lemari. Selain Superior Room, ada juga Deluxe dan Junior Suite di Pranaya Boutique Hotel. Sebelum bertugas nanti malam, aku mandi dan leyeh-leyeh di kasur sambil nonton TV. Asyiiik!

Tak lama kemudian, kami makan malam. Menunya enak apalagi ada menu ikan, hehe maklum nggak makan daging sapi. Untuk sarapan pun, ternyata menunya enak lho. Mulai dari nasi goreng, bubur ayam, berbagai jenis kue dan roti, bubur sumsum hingga opor ayam, ada! Buah-buahan dan salad serta sari buah juga ada. Ayo makan banyak biar kuat menghadapi setumpuk naskah! 

Ruang meeting yang dingiin

Untuk penjurian, kami kebagian ruangan cukup besar. ACnya dingiiin setelah tak tahan kedinginan, akhirnya minta dikecilin oleh petugas. Camilan saat bekerja pun enak-enak. Nggak hanya jajanan pasar tapi juga berbagai cake. Sambil ngopi atau ngeteh, meriksa cerpen peserta bikin angeet.

Menurutku, Pranaya Boutique Hotel BSD ini cocok untuk liburan ataupun kunjungan kerja ya. Harganya pun terjangkau mulai Rp500.000 per malam. Petugas hotel pun ramah dan sigap membantu kita. Keep up the good work! Dan..setelah kelar nulis artikel ini baru nyadar huhu foto-fotoku terhapus. Jadi deh minjem foto orang. Maafkaan..

Candi Mendut yang Memesona di Magelang. Dear Pejalan Santai, Magelang sudah tersohor dengan Candi Borobudurnya. Namun ternyata tak hanya ada Candi Borobudur di Magelang. 

Candi Mendut Magelang Yang Memesona

Kalian juga bisa mengunjungi Candi Mendut di Magelang.  Letaknya sekitar tiga kilometer dari Borobudur, tepatnya di Jalan Mayor Kusen, Mungkid, Kabupaten Magelang. Candi ini tidak besar dan hanya ada satu bangunan saja. Lokasinya mudah ditemukan tanpa nyasar, hehe.

Tapi, keadaannya cukup terawat dan juga memiliki halaman berumput yang luas dan bersih. Ini kali kedua, aku mengunjungi Candi Mendut. Pertama, bersama rombongan Sekolah Kucica Ungaran. Dan kedua kalinya bersama teman blogger Semarang. 

Candi Mendut dibuka setiap hari mulai pukul 06.00. Pengunjung cukup membayar karcis Rp3500 per orang. Yang menarik di kawasan candi terdapat pohon Bodhi alias pohon beringin yang besar dan gagah, dengan sulurnya yang unik. Sepertinya asyik untuk bergantungan di sulurnya. 

Wah, anak-anak antusias sekali diajak ke sana! Mereka menaiki tangga candi dengan riang, memasuki pintunya hingga berlarian di padang rumput. Bebas! Candi Mendut ini bercorak Budha, diduga dibangun pada masa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syailendra pada 824 Masehi. 

Hal ini berdasarkan pada isi prasasti Karangtengah. Bangunannya terbuat dari batu alam setinggi 26 meter, di bagian atap ada tiga kubus dan sekelilingnya terdapat 48 stupa kecil. Berbagai ukiran dapat kita lihat terpahat di dinding candi diantaranya relief Bodhisatwa dan relief Kalpataru juga relief Hariti dan Kuwera yang terjalin sebagai cerita utuh. 

Hariti dan Kuwera sendiri adalah raksasa jahat yang kemudian bertobat setelah bertemu Buddha. Keduanya menjadi pelindung anak-anak. 

Di bagian dalam candi terdapat tiga arca Buddha dengan posisi berbeda yaitu Buddha Sakyamuni, Buddha Avalokiteswara dan Buddha  Maitreya. 

Candi Mendut ini pertama kali ditemukan pada tahun 1836 terkubur dan berupa reruntuhan, dan dipugar hingga mulai terlihat bentuk aslinya di rahun 1925. Atap candi belum terpasang sempurna karena batunya belum ditemukan.

Masih berada di kompleks candi terdapat ratusan potongan batu candi yang masih berusaha disusun. Di sisi kompleks Candi Mendut bagian luar, terdapat banyak penjual kerajinan tangan khas Magelang seperti topi, kaus hingga kerajinan patung dari kuningan. 

Masih di dekat candi, terdapat pula vihara yang luas dan terawat dengan baik. Saat kami meminta izin untuk masuk pun diperbolehkan asal tetap sopan dan tidak buang sampah sembarangan. Ada sebuah kolam panjang dengan bungai-bunga teratai ungu nan cantik. 

Vihara Mendut ini menjadi tempat beribadah umat Buddha dan juga menjadi tempat tinggal para biksu. Kawasan Vihara Mendut ini sangat bersih, rindang dan terasa damai dan tenang. Saat itu, vihara sunyi namun kata pak penjaga setiap malam pukul 07.00 para biksu berdoa di sana.

Kami berjalan perlahan menyusuri setapaknya sambil menikmati berbagai detil menarik dari bangunan, kolam, beberapa stupa dari batu dan patung Buddha. Ada sebuah bangunan berukir dan bersih sekali dan lapang. 

Di tengah bangunan, terdapat patung Buddha yang nampak megah. Jangan lupa melepaskan alas kaki, ya. Konon, sebelum menjadi vihara, kawasan ini dulunya Sekolah milik Yayasan Katolik pada 1908, lho. Unik, ya. 

Kami terus berjalan ke belakang dan menemukan bangunan bertuliskan larangan masuk. Sepertinya tempat tinggal para biksu. 

Ada bangunan menarik berupa candi terbuat dari batu yang ternyata baru diresmikan tiga tahun lalu, 2014. Namanya Candi Nyanasamvara. 

Nama bangunan ini diambil dari Sangrahaja Thailand Nyanasamvara yang berjasa menyebarkan agama Buddha di Indonesia. Ternyata di dalam candi ini terdapat patung Buddha Rupang yang antik. 

Bertemu Hiu dan Piranha di Sea World Ancol Jakarta. Dear Pejalan Santai, Liburan telah usai tapi kita kudu tetap semangat yaa! Hehe. Kali ini aku ingin mengajak kalian wisata edukatif di Sea World Ancol Jakarta. Ya, di sini kita bisa menikmati  puluhan ribu ekor ikan dari 35 spesies!

Biasanya, anak-anak hanya melihat berbagai jenis binatang laut ini di buku atau video Youtube, kini kita bisa menikmatinya langsung di depan mata, mengenali satu-persatu jenisnya, bahkan memegangnya langsung! Jangankan bocah, akuh pun takjub hihi.

Untuk masuk Sea World Ancol, tentu saja kita harus masuk kawasan Taman Impian Jaya Ancol lebih dulu. Tiket masuknya Rp25.000 per orang dan kendaraan pribadi Rp25.000. 

Selain ke Sea World, di Ancol kita bisa main ke Pasar Seni, Pantai Ancol, Dunia Fantasi, dan Ocean Dream Samudra. Main pasir dan berenang di laut juga asyik lho di Pantai Ancol, cukup bayar tiket masuk dan kendaraan ke kawasan Taman Impian Jaya Ancol. 

Sea World beralamat di Jalan Lodan Timur No. 7 Ancol, Jakarta Utara. Sea World buka setiap hari pukul 09.00-18.00. 

Kalau musim liburan seperti sekarang, antriannya memang luar biasa, hehe. Hari biasa, tiket masuk Sea World adalah Rp85.000 dan weekend Rp100.000. Musim liburan sekolah kali ini tiket masuknya jadi Rp115.000. Lumayaan! Hehe. 

Masuk area, kita menyerahkan tiket dan tangan kita distempel oleh petugas. Nggak sabar, Alde dan Nailah langsung menghambur masuk area dan teriak-teriak takjub. Biasanya lihat di buku Ensiklopedi Bocah Muslim, kini terpampang nyata! Wow. Wow. 

Sea World Ancol dibangun tahun 1994, sempat tidak beroperasi beberapa bulan di tahun 2014 karena masalah internal, tapi kini kembali dengan tampilan  lebih keren. Sea World memiliki luas lahan 3 hektar dengan bangunan 4500 m2. Sea World memiliki 8 akuarium, Lorong Antasena, perpustakaan, layar sentuh informasi, dan banyak lagi.  

Tak hanya ikan air laut, puluhan spesies ikan air tawar juga ada lho. Letaknya di Area Air Tawar. Penghuninya antara lain adalah ikan piranha dan ikan arapaima yang buas dari Amazon, Amerika Selatan. Kedua spesies ini sukses dikerubuti pengunjung karena penasaran. Boleh dipegang nggak yaa? Monggo, dab, Hihi. 

Paling penasaran dan kagum saat lihat akuarium berisi beberapa ikan hiu. Masya Allah, kerennya mereka! Ada juga kolam terbuka berisi hiu-hiu kecil. Jangan masukkan tanganmu ke air, ya! Haha.

Yang juga menjadi favorit pengunjung adalah Lorong Antasena alias lorong bawah air sepanjang 80 m di mana kita bisa berjalan di bawah laut dan menikmati ratusan hewan laut berenang hilir-mudik di hadapan kita. Ada ikan pariii! Wow! 

Selain itu, ada Akuarium Dugong yang unik dan bikin penasaran. Gedenya ikan duyung ini, Kak!  Selain melihat hewan laut, kita bisa melihat proses pemberian makan mereka oleh para petugas penyelam yang membawa ember berisi makanan. Pada jam tertentu, kita bisa melihat para hewan laut diberi makan, rebutan! Seru deh, penyelamnya dikerubuti! 

Kami juga antusias mengerubungi kandang otter sejenis berang-berang imut saat mereka diberi makan. Meriah karena pada rebutan! Hihi. Oh iya, Kita juga bisa menyentuh hewan laut seperti kura-kura dan bintang laut di kolam sentuh. Pelan-pelan yaa pegangnya dan tidak boleh diangkat dari air. Kasihan! Kamu mau dilempar ke luar atmosfer bumi? Nggak kan? 

Bocah pada betah banget niih nggak mau balik rumah, hihi. Padahal kaki mamak sudah pegal diajak berkeliling dari tadi. Oh iya, di pintu keluar ada toko souvenir yang menjual berbagai merchandise unyu Sea World dan juga beberapa gerai makanan dan minuman. Seru banget ya Bertemu Hiu dan Piranha di Sea World Ancol Jakarta! 

Sea World Ancol

Jalan Lodan Timur No. 7 

Taman Impian Jaya Ancol

Buka Senin-Minggu Pukul 09.00-18.00

Tiket Masuk: 

Weekdays Rp85.000

Weekends Rp100.000

Musim Liburan 2017 Rp115.000

Staycation Asyik di The Sunan Hotel Solo. Dear Pejalan Santai, ingat Hotel di Solo, ingat kegemparan yang ditimbulkan Iis Dahlia, penyanyi dangdut senior beberapa waktu lalu, hehe. 

Ia dibully karena ngomong Solo kota kecil dan hotelnya nggak banyak. Hehe. Iya, kecil sih kalau dibandingkan Jakarta. Kota Solo besar kalau dibandingkan Ungaran, hihi. 

Kali ini aku mau mengajak kalian staycation di Hotel Sunan Solo. Beralamat di Jalan Ahmad Yani, Solo. Letaknya strategis di tengah kota. Lumayan dekat jika ingin menjelajahi museum, kampung batik Laweyan dan berbagai tempat wisata di Solo.

Sayangnya, saat itu aku ke Solo dalam rangka mengikuti workshop dengan Kemenpar dan tidak mengajak bocah. Kalau mereka ikut, pasti senang banget hehe. 

Apalagi di depan hotel, ada museum Lokananta yang dulunya merupakan perusahaan rekaman legendaris milik negara, dibangun tahun 1956. Pasti menarik ya, mengintip isinya yang sarat sejarah musik Indonesia. Apalagi keduanya kan museum freak. Hehe. 

Pas baca-baca di internet, ternyata hotel ini dulu bernama Quality Hotel Solo sebelum tahun 2007 berubah menjadi The Sunan Hotel. Konsepnya tentu saja berubah, lebih modern. Ada penambahan gedung baru yang membuat suasana hotel lebih fresh.

Sesampai di hotel, aku memasuki lobi yang cukup megah. Lobinya cukup ramai. Ada beberapa acara yang dihelat di hotel termasuk workshop Kemenpar jadi suasana nampak sibuk. 

Ada beberapa ruangan berbagai ukuran yang bisa disewa untuk rapat, arisan, seminar, pameran, hingga pesta pernikahan. Biasanya pesta pernikahan digelar di Syailendra Ballroom. Oh iya, jadi ingat kalau aku pernah sekali ke Sunan Hotel sebelumnya. 

Dalam rangka menghadiri acara Workshop Menulis Bersama Dee Lestari. Akk, berkesan banget acaranya. Saat itu mupeng lihat hotelnya. Alhamdulillah, akhirnya bisa menginap di The Sunan Hotel Solo, hihi. 

Aku menghampiri resepsionis. langsung mendapat kunci kamar dan ternyata kamarnya berada di gedung baru. Teman sekamarku, Mbak Yeti dari Dispar Yogya belum datang nih. Jadi, bisa leyeh-leyeh sejenak, mandi dan memotret seisi kamar dengan leluasa, hihi. Dasar blogger, semua demi konten, shaay...

Saat masuk Deluxe Room tempatku bersarang 1 malam, aku hepi. Kamarnya cantik cyiiin! Interior kamarnya elegan, anggun dengan dibalut nuansa etnik yang kental. Bikin betah! Asyiknya lagi, di ranjang ada gulingnya! Hihi. Menyenangkan.

Iyaa, mau pengakuan. Aku termasuk maniak guling. Sering susah bobok di hotel karena nggak ada guling. Duh, masa kalau daku traveling ke luar negeri kudu bawa guling pribadi? Apa guling yang bisa nafas? Haha.

Yang menarik perhatianku adalah kolam renangnya, baguus! Letaknya bersebelahan dengan Narendra Restaurant. 

Hihi, elemen utama jika mengajak bocah staycation di hotel adalah ada kolam renang untuk anak. Dijamin betah deh krucils. Terus, kudu nyaman hotelnya biar betah kami staycation.

Apalagi ya? Sarapannya kudu komplit dan tentu saja letaknya kudu strategis karena biasanya kami piknik tanpa bawa kendaraan pribadi jadi mesti menginap di hotel yang jalur angkutan umumnya mudah diakses. Banyak syaratnya, ya? Hihi. Terpenuhi semua niih di The Sunan Hotel Solo. 

The Sunan Hotel ini punya 203 kamar yang terdiri dari 1 President Suite, 1 Sunan Suite, 10 Junior Suite, 70 Executive Business Rooms dan 118 Deluxe Rooms. 

Kami sarapan dan makan malam di Narendra Resturant. Ruangannya luas dengan desain etnik Jawa. Sarapannya memuaskan deh. Berbagai jenis makanan tersedia. Bahkan ada aneka jenang dan jamu, lho! Yummi. Oh iya, ada masjid lho di basement, cukup bersih.

Iyaa, Atmosfernya memang homey, jadi bikin betah deh menginap di The Sunan Hotel Solo. Semoga nanti bisa mengajak bocahku staycation di The Sunan Hotel dan menjelajahi keramahan Kota Solo, aamiin. Pengen ke Museum Keris, jugaa! 

The Sunan Hotel Solo

Jl. Ahmad Yani No. 40, Solo, Kerten, Laweyan, Kerten, Laweyan, 

Kota Surakarta, Jawa Tengah 

(0271) 731312 

Twitter dan Instagram

@thesunanhotel