Advertisement

Candi Mendut Magelang Yang Memesona

Candi Mendut yang Memesona di Magelang. Dear Pejalan Santai, Magelang sudah tersohor dengan Candi Borobudurnya. Namun ternyata tak hanya ada Candi Borobudur di Magelang. 

Candi Mendut Magelang Yang Memesona

Kalian juga bisa mengunjungi Candi Mendut di Magelang.  Letaknya sekitar tiga kilometer dari Borobudur, tepatnya di Jalan Mayor Kusen, Mungkid, Kabupaten Magelang. Candi ini tidak besar dan hanya ada satu bangunan saja. Lokasinya mudah ditemukan tanpa nyasar, hehe.

Tapi, keadaannya cukup terawat dan juga memiliki halaman berumput yang luas dan bersih. Ini kali kedua, aku mengunjungi Candi Mendut. Pertama, bersama rombongan Sekolah Kucica Ungaran. Dan kedua kalinya bersama teman blogger Semarang. 



Candi Mendut dibuka setiap hari mulai pukul 06.00. Pengunjung cukup membayar karcis Rp3500 per orang. Yang menarik di kawasan candi terdapat pohon Bodhi alias pohon beringin yang besar dan gagah, dengan sulurnya yang unik. Sepertinya asyik untuk bergantungan di sulurnya. 

Wah, anak-anak antusias sekali diajak ke sana! Mereka menaiki tangga candi dengan riang, memasuki pintunya hingga berlarian di padang rumput. Bebas! Candi Mendut ini bercorak Budha, diduga dibangun pada masa pemerintahan Raja Indra dari Dinasti Syailendra pada 824 Masehi. 



Hal ini berdasarkan pada isi prasasti Karangtengah. Bangunannya terbuat dari batu alam setinggi 26 meter, di bagian atap ada tiga kubus dan sekelilingnya terdapat 48 stupa kecil. Berbagai ukiran dapat kita lihat terpahat di dinding candi diantaranya relief Bodhisatwa dan relief Kalpataru juga relief Hariti dan Kuwera yang terjalin sebagai cerita utuh. 



Hariti dan Kuwera sendiri adalah raksasa jahat yang kemudian bertobat setelah bertemu Buddha. Keduanya menjadi pelindung anak-anak. 

Di bagian dalam candi terdapat tiga arca Buddha dengan posisi berbeda yaitu Buddha Sakyamuni, Buddha Avalokiteswara dan Buddha  Maitreya. 



Candi Mendut ini pertama kali ditemukan pada tahun 1836 terkubur dan berupa reruntuhan, dan dipugar hingga mulai terlihat bentuk aslinya di rahun 1925. Atap candi belum terpasang sempurna karena batunya belum ditemukan.

Masih berada di kompleks candi terdapat ratusan potongan batu candi yang masih berusaha disusun. Di sisi kompleks Candi Mendut bagian luar, terdapat banyak penjual kerajinan tangan khas Magelang seperti topi, kaus hingga kerajinan patung dari kuningan. 



Masih di dekat candi, terdapat pula vihara yang luas dan terawat dengan baik. Saat kami meminta izin untuk masuk pun diperbolehkan asal tetap sopan dan tidak buang sampah sembarangan. Ada sebuah kolam panjang dengan bungai-bunga teratai ungu nan cantik. 



Vihara Mendut ini menjadi tempat beribadah umat Buddha dan juga menjadi tempat tinggal para biksu. Kawasan Vihara Mendut ini sangat bersih, rindang dan terasa damai dan tenang. Saat itu, vihara sunyi namun kata pak penjaga setiap malam pukul 07.00 para biksu berdoa di sana.

Kami berjalan perlahan menyusuri setapaknya sambil menikmati berbagai detil menarik dari bangunan, kolam, beberapa stupa dari batu dan patung Buddha. Ada sebuah bangunan berukir dan bersih sekali dan lapang. 


Di tengah bangunan, terdapat patung Buddha yang nampak megah. Jangan lupa melepaskan alas kaki, ya. Konon, sebelum menjadi vihara, kawasan ini dulunya Sekolah milik Yayasan Katolik pada 1908, lho. Unik, ya. 

Kami terus berjalan ke belakang dan menemukan bangunan bertuliskan larangan masuk. Sepertinya tempat tinggal para biksu. 


Ada bangunan menarik berupa candi terbuat dari batu yang ternyata baru diresmikan tiga tahun lalu, 2014. Namanya Candi Nyanasamvara. 

Nama bangunan ini diambil dari Sangrahaja Thailand Nyanasamvara yang berjasa menyebarkan agama Buddha di Indonesia. Ternyata di dalam candi ini terdapat patung Buddha Rupang yang antik. 

Post a Comment

12 Comments

  1. Suasananya adem, ya. Suka aja sama atmosfer kalo berkunjung ke candi. Kayak yang menyimpan banyak misteri gitu. Entah dari sisi cerita sejarah, atau ya aroma-aroma mistis gitu.

    Saya belum pernah ke sana padahal lewatin Magelang-Jogja mah udah beberapa kali.

    ReplyDelete
  2. Wah jadi pengen ke candi mendut deh, belum pernah soalnya 😀

    ReplyDelete
  3. Magelang kaya sekali akan candi-candi indah ya. Saya jadi ingin main ke sana lagi, seru sekali memang berlarian di lapangan luas itu. Menurut saya, Candi Mendut ini adalah candi yang paling dikhususkan sebagai tempat ibadah. Di ruang dalamnya selalu disiapkan bagi umat Buddha untuk sembahyang. Oleh karena itu mungkin candi ini adalah candi terlama yang masih digunakan masyarakat untuk fungsi aslinya.

    ReplyDelete
  4. Baru ngerti ada vihara deket situ 😅. Aku taunya hanya patung budhanya yg dikeluarkan pas ada sembayang hari raya waisak.

    ReplyDelete
  5. Beberapa lali lewatin candi mendut tapi belum pernah mampir ke Vihara Mendutnya dan ternyata ada Candi lagi di dalamnya. 👍

    ReplyDelete
  6. Dulu sempat singgah saja waktu mau gowes ke Borobudur. Pas mau foto di depan candi kudu izin dulu sama petugasnya :-D

    ReplyDelete
  7. candi mendut sudah ebberapa kali ke aana, tp berhubung aku suka banget dg bangunan candi jd gak pernah bosan

    ReplyDelete
  8. Wah terakhir kesana belasan tahun yang lalu. Bagus banget perawatannya ya jadi rapi. Anak2 terlihat senang disana

    ReplyDelete
  9. Sering lewat, tapi sayangnya belum pernah mampir.. hehe

    ReplyDelete
  10. Waktu ke Magelang, aku ngelewatin Candi Mendut, tapi gak mampir. Soalnya awalnya nggak ngenalin kalau candi yang bentuknya tunggal di pinggir jalan itu Candi Mendut. Kalau tau, aku mampir deh. :(

    ReplyDelete
  11. Ayo, travelling lagi ke Magelang ....
    Masih banyak candi lain yang juga mempesona.

    ReplyDelete
  12. Dulu tiap ke Borobudur pasti mampir Candi Mendut juga, entah kapan udah lama banget, dulu gratis masuknya, aduh jadi kengen banget ke sana lagi,

    ursulametarosarini.blogspot.co.id

    ReplyDelete