Dear Pejalan Santai,
Minggu lalu, aku menghadiri acara Apresiasi Sahabat Keluarga yang diadakan oleh Kemdikbud. Setelah acaranya selesai, aku dijemput Mama untuk pulang ke Bogor.
Arborea Cafe yang adem |
Sebelum pulang, aku mengajak Mama ke Manggala Wanabakti di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Ya, aku penasaran dengan artikel Arborea Cafe yang ditulis Mas Alan di blognya. Ke mana saja aku, sampai tak tahu ada kafe unik di sana? Hehe.
Ayahku berkantor di gedung Manggala Wanabakti yang bersebelahan dengan gedung DPR/MPR. Jadi, aku dan Mama sering banget wara-wiri di kawasan ini. Hehe. Biasanya kami nongkrong di kantin dekat museum atau masjid. Solehah pisan, hihi.
Ikon Manggala Wanabakti |
My mom ini action |
Nah, karena penasaran dengan kafenya, aku pun mampir ke Manggala. Selain memiliki museum kehutanan, Gedung Manggala ini terkenal sebagai tempat kondangan yang laris. Aulanya beraneka ukuran dan letaknya strategis membuat orang senang menggunakannya sebagai tempat resepsi pernikahan.
Dalam hari yang sama, bisa ada dua hingga tiga resepsi pernikahan lho. Jangan sampai salah masuk ruangan! Hihi.
Sejuk suasananya |
Buang sampah pada tempatnya |
Memasuki kawasan Manggala Bakti yang menjadi kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kami menuju ke bagian samping kiri gedung yang dijadikan Arboretum atau Taman Hutan Persahabatan Ir. Lukito Daryadi. Nama hutan ini diambil dari nama aktivis lingkungan hidup, Bapak Lukito Daryadi.
Di tengah hutan ada tulisan Arboretum Lukito Daryadi dan seni instalasi atau patung besar berbentuk pohon yang kini dicat warna emas. Ternyata, hutan ini semakin tertata rapi dan asyik untuk dikunjungi, Pejalan Santai.
Pohon jati yang ditanam kakek Jan Ethes |
Prasasti di tengah arboretum |
Dilengkapi kursi taman untuk tempat istirahat para pengunjung. Teduh banget rasanya, asyik deh untuk duduk dan membaca di hutan ini. Nggak sangka kan, ada hutan di tengah Kota Jakarta?
Luasnya sekitar 7000 meter persegi dengan sekitar 394 pohon dari 78 jenis tanaman. Hutan ini sudah dibangun sejak tahun 1978. Setiap pohon diberi papan kecil yang bertuliskan nama pohon beserta nama latinnya. Bagus untuk menambah pengetahuan kita tentang tumbuhan. Asyik juga mengajak anak-anak piknik ke sini, ya.
Mirip rumah pohon ya (Foto: catatannobi.com) |
Berpose sejenak |
Oh iya, ada potongan batang pohon yang ditutup kaca berbentuk kotak. Ternyata adalah prasasti yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada hari Lingkungan Hidup tahun lalu. Pak Jokowi juga menanam pohon jati lho di arboretum ini.
Setiap pohon yang ada di hutan ini dipasang kartu identitas untuk memberi tahu pengunjung berbagai informasi penting seperti taksonomi, morfologi, bioteknologi pohon tersebut. Kartu identitas berbentuk QR Code itu bisa diakses oleh pengunjung dengan memanfaatkan telepon seluler berbasis Android. Wah, canggih, ya!
Lesehan di tengah hutan |
Bersantai halau kepenatan |
Tak lupa agar hutan tetap bersih, tersedia banyak tempat sampah yang tersebar. Jadi, jangan sampai membuang sampah sembarangan ya! Setelah berfoto di patung pohon, aku pun mencari-cari di mana Arborea Cafe ini? Oh ternyata letaknya tak jauh dari patung pohon ini!
Barista sibuk |
Dari kejauhan, kafe ini nampak unik. Bangunannya terbuat dari kayu dan berbentuk seperti rumah pohon. Tempatnya di tengah hutan pun menambah keunikannya. Kami pun bergegas ke sana melalui jalan setapak.
Ngopi sambil menikmati suasana |
Suatu siang di Jakarta |
Ternyata, pengunjung di Jumat siang itu cukup ramai. Ada antrean di kasir kafe yang buka pukul 07.00-20.00 WIB ini. Aku melayangkan pandangan pada bangunan unik ini. Banyak pengunjung yang duduk lesehan baik berdua atau bergerombol di bagian teras kafe menikmati siang yang lumayan mendung ini.
Aku mengantre, Mama mencari tempat duduk. Di bagian samping kafe, ada deretan kursi tapi Mama naik ke lantai atas. Saat giliranku memesan, mas kasir menyapa ramah. Ada dua barista yang menyiapkan kopi di ruangan sempit itu. Berbagai kopi Nusantara ditawarkan di daftar menu.
Ngopi dulu |
Es kopi seger buat siang terik |
My boo |
Mulai dari Toraja Arabica, Lampung Robusta, Aceh Gayo Arabica hingga Papua Arabica. Masing-masing seharga Rp18.000 per gelas. Selain kopi single origin, ada cappucino, mocha latte dan hazelnut coffee seharga Rp20.000. Selain kopi, tersedia juga berbagai jenis teh, jus buah dan minuman bersoda.
Aku memesan Cappuccino Ice Rp22.000, cokelat panas Rp20.000, dan Coffee Latte sekitar Rp20.000. Untuk menemani ngopi, ada camilan roti isi dan jajan pasar seperti kue pepe, wajik, dan dadar gulung. Aku memilih pisang goreng seharga Rp6000 per buah. Sayangnya nggak hangat lagi. Hehe.
Suasana di Arborea Cafe |
Setelah menanti beberapa waktu, pesananku selesai. Aku membawa nampan ke lantai atas. Wah, ternyata ada sebuah ruangan kecil dengan pemandangan ke arah hutan. Enak banget untuk nongkrong, ya. Anginnya sepoi-sepoi. Beneran, nggak kayak di Jakarta. Beberapa orang asyik mengobrol sambil ngopi. Aku dan Mama menikmati kopi sedap sambil ngerumpi, hihi.
Setelah ngopi cantik, aku naik ke lantai atas. Semacam dek tanpa atap. Sayangnya, di situ kita juga harus lesehan karena tak ada kursi. Tapi, suasananya asyik buat ngopi dan menikmati pemandangan. Kafe unik ini diresmikan oleh Ibu Siti Nurbaya, Menteri LHK pada Agustus 2018, dengan dukungan pengusaha Bapak Ciputra.
Momen diresmikannya Arborea Cafe ini sebelum Asian Games berlangsung dan diharapkan bersama museum dan arboretum, menjadi daya tarik wisata untuk para atlet dan kru dari negara lain. So, jika kamu sedang ada di sekitar Manggala Wanabakti jangan lupa mampir ngopi manja di sini dan menikmati Arboretum Lukito Daryadi.
Arborea Cafe
Komplek Gedung Manggala Wana bakti
Jalan Gatot Subroto, Gelora,
Jakarta Pusat
Buka Setiap Hari
Pukul 07.00-20.00 WIB
Ini tempat laginhits banget. Lagi dikunjungi banyak instagramers. Memang arsitektur nya bagus sekali.harganya pun cenderung murah
ReplyDeleteSedang hits banget Arbore Cafe ini ya, Mbak Dew. Emang pantes juga sih terletak di tengah kota Jakarta yang berisik tapi lingkungannya hijau dan adem begini. Bagus kalau membawa anak-anak ke sini ya, bisa mendekatkan diri mereka kepada alam
ReplyDeleteMulai ramai, deh, tempat ini.
ReplyDeleteAkhirnya buka weekend juga. Bisa ngajak adik2 kesana ppas libur sekolah 😁.
ReplyDeleteDari dulu tempat ini emang bikin adem. Mirip KRB. Apalagi sekarang ada coffee shop ya, duuhhh; enak pastinya nongki2 di sini.
ReplyDeleteAku pun penasaran dg cafe ini,, tp belum sempat ke sana. Liburan besok aku sempatin mampir ah.
ReplyDeleteAku ikut penasaran sama kafe ini. Rame gak mba pas ke sana?
ReplyDeleteCage yang benar-benar lagi hits dan saya belum sempat mampir 😂
ReplyDeleteCoba buka sampai tengah malam ya
Udah beberapa kali liat foto kafe ini di Instagram dan kepengen mampir.
ReplyDeleteTapi belum kesampean gegara ini dan itu.
Kopinya enak ga Mba?
Duh keceh banget nih cafe, noted lah next main ke jakarta mesti mampir kesini nih
ReplyDeletelah ini kan depn stasiun palmerah ya, lumayan deket kl naik kereta tinggal jaln dikit.
ReplyDeleteSekarang buka setiap hari, ya. Saya pengen banget ke sini. Tetapi, waktu itu infonya Sabtu-Minggu tutup
ReplyDeleteArboretum nya bisa dijadiin tempat belajar anak arsitektur landscape nih, di Bogor Ada tapi lebih ke penataan tanamannya
ReplyDeleteBisa betah loh aku mbak kalo suasana nya adem gini,apalagi ada cafenya juga..takkan khawatir lah soal perut ya
ReplyDeleteWaah baru tau. Padahal tinggal di Jakarta
ReplyDeleteBisa dicatat dalam list kunjungan kalo ntr ke Jakarta. Terima masih ulasannyanya mbak.
ReplyDeleteAsyiik lokasinya bisa bikin nyaman kalau gitu mah
ReplyDeleteWoww,cafenya keren, ya. Kalau mau ngadem sekalian ngopi mending ke sini dong. Selesai ngopi piknik tipis-tipis buat bahan posting Instagram :D
ReplyDeleteternyata di jakarta ada ya tempat yang hijau dan seger kayak gini. semoga kapan-akapan ada rejeki buat nongkrong di sana.
ReplyDeleteWah, kapan ya bisa menginjakkan kaki ke sana. Sbg lulusan kehutanan, aku malah belum pernah hoho...
ReplyDelete