Halo Pejalan Santai,
Kali ini aku akan mengajak kalian piknik ke Perpusnas Republik Indonesia alias Perpustakaan Nasional RI. Piknik kok ke perpus? Hehe iya, soalnya gedung Perpusnas yang baru apik banget. Jadi tak beda jauh dengan tempat wisata. Lokasinya pun strategis di tengah kota. Tepatnya di seberang Monas.
Perpustakaan Nasional RI Jakarta |
Sudah lama mupeng pengen ke sana bareng anak-anak apalagi saat baca ulasan para blogger di blognya. Alhamdulillah, pas liburan sekolah akhirnya kami bisa ke sana. Anak-anak happy banget. Pagi buta sudah rapi jali karena kami nebeng Abahku ke kantor.
Memasuki halaman Perpustakaan Nasional, penjaga parkir langsung mengarahkan mobil ke belakang. Kami pun turun di bagian depan bangunan bergaya Batavia yang menjadi lobi Perpusnas.
Ruang tamu Nenek |
Bangunannya ternyata berisi semacam museum lho, Pejalan Santai. Masuk ke dalam ruangan, terdapat dua pasang meja kursi bergaya jadul untuk tempat bersantai. Jadi teringat suasana ruang tamu di rumah Nenekku.
Makin ke dalam, terdapat beberapa pajangan menarik seputar dunia buku. Ada instalasi seni yang menarik tentang sejarah perpustakaan di Indonesia dan lainnya. Bikin susah beranjak. Sebenarnya, ada beberapa ruangan lain tapi sedang direnovasi.
Menikmati |
Karya seni yang indah |
Keluar dari bangunan pertama, berdiri megah gedung Perpustakaan Nasional yang baru. Memang anggun ya penampakannya. Terdiri dari 24 lantai. Wah, isinya buku semua itu? #Berbinar. Aldebaran tak sabar menarikku masuk.
Suasananya ramai banget. Maklum, musim liburan. Di tengah lobi yang luas, ada eskalator dan juga rak buku raksasa yang menjulang setinggi gedung. Di bagian paling atas ada gambar peta Indonesia. Cakep banget deh.
Rak buku raksasa |
Mau ke ruangan mana? |
Lobi utamanya dilengkapi kursi-kursi untuk duduk. Ada kedai kopi juga lho di lantai dasar ini. Kami bergegas menuju papan yang bertuliskan ruangan apa saja di tiap lantai. Anak-anak tentu saja ingin menuju lantai 7 yaitu ruang koleksi buku anak!
Kami mengintip lift dan takjub karena padatnya pengunjung yang mengantre. Kami memutuskan naik menggunakan eskalator. Mama memilih menunggu di kedai kopi daripada harus bersusah-payah naik.
Nobar di Perpusnas |
Oh iya, Eskalator ini hanya sampai di lantai empat. Selanjutnya kita harus naik lift. Kami melewati sebuah ruangan untuk pendaftaran menjadi anggota perpustakaan di lantai dua. Komputernya banyak jadi tidak perlu antre lama.
Suasana lift di lantai empat juga sama padatnya. Beberapa pengunjung memilih naik lewat tangga darurat. Aku dan anak-anak berpandangan. Berani mencoba? Hihihi. Setelah mendorong pintu darurat yang berat, akhirnya kami bertiga naik ke atas. Lumayan juga ngos-ngosan.
Instalasi seni |
Bersama Bapak Proklamator |
Alhamdulillah, akhirnya tiba juga di lantai yang dituju. Sebenarnya, ingin menjelajahi lantai lain, melihat layanan koleksi monograf terbuka di lantai 21-22, ruangan baca koleksi deposit di lantai 12, dan lainnya tapi mungkin next time ya jika suasana lebih lengang.
Kami meletakkan sepatu dan tas di loker. Di depan ruang anak, ada ruang baca untuk disabilitas dan lansia. Suasananya lengang dan bersih. Ruangan ini dilengkapi hand rail dan ubin pemandu untuk memudahkan mencari buku.
Lobi gedung depan |
Ruangan koleksi lansia dan disabilitas |
Bagaimana dengan ruang koleksi buku anak?
Apik juga penataannya. Menganak sekali dengan lukisan kartun di dinding. Raknya berbentuk melingkar dan tidak kaku layaknya rak buku biasa.
Ada panggungnya juga, mungkin untuk pertunjukan dongeng atau read aloud ya. Suasananya luar biasa ramai. Hihi. Anak-anak berbagai usia plus orangtua dan pendampingnya tumplek blek disana. Meja peminjaman juga penuh dengan buku bertumpuk.
Cari buku kesukaanmu |
Ruang baca yang meriah |
Ruang koleksi buku anak |
Koleksi bukunya cukup banyak. Ada rak khusus buku anak yang hanya bisa dibaca di tempat, ada rak novel, rak buku anak berbahasa Inggris dan banyak lagi.
Anak-anak langsung menuju rak yang memajang bulu favoritnya masing-masing. Alde memilih buku ensiklopedi hewan dan Nailah mencari novel anak.
Nggak mau pulang |
Aku berkeliling memotret suasana siang itu. Anak-anak khusyuk menekuri buku bacaan masing-masing. Kata siapa, minat baca anak Indonesia rendah? Hoaks nih! Hehe. Lumayan lama juga kami di Perpustakaan Nasional ini.
Anak-anak betah membaca dan tidak mau pulang. Padahal, perutku sudah keroncongan. Di lantai 9 ini, ada toilet dan musala jadi tak perlu khawatir. Saat pulang, kami kembali lewat tangga darurat hehe agar lebih cepat sampai. Kapan-kapan main lagi ke Perpustakaan Nasional, ya!
Perpustakaan Nasional RI
Jl. Medan Merdeka Selatan No.11,
RT.11/RW.2, Gambir, Senen, Jakarta Pusat
Jam Buka
Senin-Kamis 08.30–18.00
Jumat-Minggu 09.00–18.00
Jumat-Minggu 09.00–18.00
Seneng banget sama wajah baru perpustakaan. Dulu mah, perpus enggak jauh-jauh sama tumpukan buku sama ruangan pengap. Kalau sekarang mah beda. Banyak pembenahan biar masyarakat mau ke perpustakaan. Keren deh!
ReplyDeleteWah, fasilitasnya lengkap banget, ya, Mbak. Ada jam bukanya yang terlalu siang, itu, hehhe. Tapi, saat weekend tetap buka, itu bisa jadi wisata edukasi, ya. Perpus nggak bosenin, kok, meski isinya kebanyakan buku.
ReplyDeleteBerarti deket stasiun ya, pengen ke sana euy, megah banget yoo.
ReplyDeleteYa Allah makin kece ya perpustakaan nasional. Asli pengen banget kesana mbak
ReplyDeleteAduuuuh...keren banget nih ya Perpusnas.. Aku ingin juga bisa ke sana..pasti merasa seperti di surga bagi para pecinta buku ya..
ReplyDeleteAku emang udah ada cita-cita mau ke perpusnas sih! cuma beloman kesampean :(
ReplyDeletePas baca ini, jadi langsung kepingin ke sanaaaaa!
Perpustakaan paling bikin betah. Kerenlah pokoknya.
ReplyDeleteWadaaw, kayanya udah lama aku nggak piknik bergizi. Sekarang perpustakaan nasional kita cakep banget ya Mba. Bikin betah karena instalasi dan dekorasinya keren.
ReplyDeleteBenar2 bergizi Mbak pikniknya. Aku kayaknya harus berkali2 ke sini biar puas menikmati koleksi di tiap lantainya. Sejauh ini perpustakaan paling megah yg pernah kumasuki hanya perpusnya UI. Pengen bgt ke pusnas sini juga.
ReplyDeleteIya, bener baru baca jg kalau minat baca di Indonesia sudah mengalami peningkatan. Senang banget dong kita yg kutubuku ini.
Btw, salfok sama nama anaknya Mba. Aldebaran, jd ingat novel itu. Hehe. Mbanya pasti pernah baca kayaknya.
Benar2 bergizi Mbak pikniknya. Aku kayaknya harus berkali2 ke sini biar puas menikmati koleksi di tiap lantainya. Sejauh ini perpustakaan paling megah yg pernah kumasuki hanya perpusnya UI. Pengen bgt ke pusnas sini juga.
ReplyDeleteIya, bener baru baca jg kalau minat baca di Indonesia sudah mengalami peningkatan. Senang banget dong kita yg kutubuku ini.
Btw, salfok sama nama anaknya Mba. Aldebaran, jd ingat novel itu. Hehe. Mbanya pasti pernah baca kayaknya.
Wih keren banget sih perpustakaannya, nggak cuma bisa lihat buku-buka aja ya di sini. Bakalan betah kalo di sini, beneran deh nggak mau pulang haha. Itu anak-anak asyik banget baca bukunya :D
ReplyDeleteJaman saya kecil dulu, perpustakaan itu identik dengan gedung bangunan tua, dengan deretan rak berisi buku-buku koleksi lama, suasananya sepi. Nggak menarik pokoknya buat dikunjungi, kecuali bagi yang benar-benar hobby baca.
ReplyDeletePerpusnas ini keren ya, apalagi gedungnya sampai 24 lantai, udah mengalahkan tingginya bangunan hotel
wow, hari ahad masih buka yah, maulah ngajak anak2 main ke sini, daripada ngemol terus apalagi ke tanah abang, hahaha. biar bergizi ya anak2 kita e, ma kaish ulasannya keceh, salam ama yang rambut keriting
ReplyDeleteJaman ku skul dulu kesini gak sebagus ini perasaan mba, sekarang perpus nasional RI jadi sebagus ini ku next weekend bertandang kesini ahh
ReplyDeletewah asyik banget mbak, bener bener piknik bergizi kalau pikniknya ke perpusnas. saya pernah ke perpusnas sekali mbak dan alhamdulillah gak lupa bikin kartu anggota.
ReplyDeleteAku dan anakku sering banget ke Perpusnas. Enak saat weekdays sepi meski ya gitu naik lift-nya tetap antre.
ReplyDeleteKadang kami pakai lift yang dekat tangga darurat. Sebenarnya ini lift rahasia buat pegawai atau apalah gitu tapi daripada nunggu lama.
Btw, perpus anak di lantai 7 yaa mbak.
Ke perpusataan nasional itu dapet paket lengkap ya gak cuma isa baca buku gratis tapi tempatnya yang nyaman, ada wifi, bisa kerja juga di sana dll :)
ReplyDeleteLuas banget ya, surga buat pecinta buku. Anak-anak juga ternyata banyak yang datang dan minat baca buku. Kira-kira kalau buat mahasiswa yang lagi nyusun skripsi, koleksi buku nya lengkap juga ga ya?
ReplyDeleteBelum pernah masuk ke perpus UI bagus yah bentuknya dan isinya juga luas banget
ReplyDeleteSuasananya cocok untuk mengenalkan perpustakaan kepada anak-anak. Karena suasanya menyenangkan dan tidak mboseni. Kapan-kapan kl ke Jakarta pengen mampir ah..
ReplyDeleteSeru banget ya Mbk, aku beum pernah ke sini, kalau ke Jakarta mau dong mampir ke Perpus nasional. Berasa anak-anak ikutan ke dunia buku ya, ada tempat khusus anak yang ceria.
ReplyDeleteAku sampe sekarang belum pernah berkunjung ke perpustakaan ini. Dah lama pengen kesana.
ReplyDelete