Advertisement

Menikmati Akulturasi Budaya Jawa, Belanda & Tionghoa di Melva Balemong Ungaran

Dear Pejalan Santai,
Ingin main ke Semarang dan mencari ketenangan sejenak? Atau ingin cari tempat untuk mendapat ide menulis, atau berkarya? Melipir sedikit ke Melva Balemong di Ungaran, Kabupaten Semarang yuk! Aku mengajakmu berkunjung ke resort di Semarang.

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
 (Foto: Nuno Orang-orang)

Tepatnya di Ungaran, ibukota Kabupaten Semarang. Hanya berjarak sekitar 15 km dari Kota Semarang. Atau menempuh waktu 28 menit saja dari Kawasan Simpang Lima lewat jalan tol. Kabupaten Semarang memiliki banyak potensi wisata dan keindahan alam diantaranya Bandungan dan Candi Gedong Songo.

Resort ini berdiri sejak tahun 2002 lho, Pejalan Santai. Konsepnya memadukan unsur Jawa dengan etnik Tionghoa dan Kolonial Belanda. Keunikannya, adalah joglo-joglo yang ada disini ternyata diangkut langsung dari Laweyan di Solo, Klaten, Demak dan kota lainnya.


Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Melva Balemong Ungaran

Adalah Pak Hans Verhoeven, pendiri Melva Balemong yang sangat mencintai budaya Jawa. Beliau mengoleksi rumah joglo serta berbagai perabotan dari kayu jati berukir. Bahkan rumah Joglo yang terlantar di Solo, beliau beli dan rawat.

Memasuki tahun ke-11 dibukanya  tempat ini untuk publik, Balemong Resort bertransformasi menjadi Melva Balemong. Untuk memperkenalkannya, aku dan beberapa rekan blogger dan influencer diundang main ke Balemong untuk acara Mingle and Brunch.

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Joglo yang memiliki banyak kisah 

Setelah mengobrol dan ramah tamah dengan pemilik  Melva Balemong, Edward Verhoeven kami lalu diajak berkeliling hotel hits di Jawa Tengah ini.


Melva Balemong juga menjadi  bahan perbincangan netizen karena acara lamaran aktor Baim Wong dan model Paula  Verhoeven dilaksanakan di Joglo Ramayana Ballroom. Ruangannya didekorasi indah dan membuat suasana lamaran makin sakral.

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Kotak Pos Unik Melva 

Saat aku berkunjung, Gunung Ungaran tidak nampak karena tertutup awan. Tapi, jika langit bersih, keindahan pemandangan alamnya terpampang nyata.

Pemandangan Gunung Ungaran  yang menjadi inspirasi buku terakhir sastrawan Semarang NH Dini ini, juga dikelilingi persawahan serta pemukiman penduduk membuat Melva Balemong terasa asri.

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Sepeda vintage dari Jerman

Beralamat di Jl Pattimura 1B Sisemut, Ungaran Semarang Jawa Tengah. Melva Balemong adalah hotel bintang empat yang berdiri diatas tanah seluas empat hektar. Terdiri dari 15 joglo dengan ukuran yang berbeda-beda. Setiap kamar diberi nama berbeda sesuai tokoh pewayangan, ada Suite Nakula, Suite Sadewa dan lainnya.

Begitu memasuki halaman depan, suasana asri dan nyaman langsung  terasa. Pohon dan tanaman memberi suasana segar dan hijau. Ketika kita menginjakkan kaki ke lobi hotel, maka suasana tradisional Jawa dan kolonial Belanda terasa kental. Tidak heran, hotel ini menjadi favorit para wisatawan asing karena keunikan, cerita, dan kekayaan budayanya.

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Ruang tamu joglo yang nyaman

Lihat saja, Joglo yang dijadikan lobi utama berasal dari Demak dan sudah berusia lebih dari seratus tahun. Dan saat atapnya dibongkar, ditemukan Al Qur'an. Al Qur'an ini kemudian dipajang dalam kotak kaca di bagian tengah lobi Melva Balemong.

Acara tur keliling Melva Balemong pun dilanjutkan. Kami juga menyaksikan sepeda vintage raksasa yang unik sekali di sebelah lobi utama. Menurut Pak Edward, sepeda ini buatan Jerman.

Kami lalu diajak melihat ruang rapat  dengan kapasitas 30 orang. Salah satu dari lima ruangan rapat yang bisa disewa instansi pemerintah atau perusahaan. Selain untuk rapat, Melva Balemong juga laris disewa untuk acara pernikahan, acara ulang tahun, gathering perusahaan, hingga outbond kantor.

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Menikmati ketenangan 

Menelusuri Melva Balemong, layaknya memasuki sebuah galeri seni. Banyak barang vintage yang unik dan menarik hati. Salah satunya ketika kami memasuki sebuah joglo dengan dua kamar tidur.

Di terasnya, terdapat bale-bale untuk bersantai tapi dengan bentuk unik. Ternyata, dulunya, bale-bale ini adalah lumbung untuk menyimpan padi dan hasil panen lainnya. Ayo, siapa tadi yang pengen tidur disitu?
Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Bulan madu di Melva Balemong 

Kami lalu diajak melihat joglo yang menjadi family suite. Di Melva, ada sekitar 15 joglo dengan ukuran bervariasi. Ada yang berisi satu kamar, ada yang dua kamar. Setiap suite memiliki kisah unik. Joglo Narendra, misalnya. Joglo ini dibangun tahun 1850 dan dipindahkan dari Desa Jenggolo, tak jauh dari Masjid Agung Kudus.

Tak disangka, walaupun bagian luarnya tradisional sekali, bagian dalam suite ini sangat modern. Dilengkapi perabotan modern seperti AC, TV kabel, bath tub hingga kulkas. Kamar atau suite Melva Balemong ditawarkan mulai Rp850.000 per malam.

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Kisah tentang sebuah joglo

Matahari semakin meninggi. Kami perlu menyegarkan diri dulu dengan minuman dingin. Aku memilih es kopi yang lezat. Kami diajak memasuki Restoran Kembul Bujana. Konon, joglo yang dijadikan restoran ini dibuat tahun 1830! Isinya pun persis galeri seni. Berisi beberapa pasang meja dan kursi  seperti milik nenek kita, terus berbagai topeng unik, peralatan makan dari keraton hingga sebuah lukisan perempuan Tionghoa berkebaya.

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Cekrek dulu sebelum lunch 

“Wah, bisa menarik tiket masuk nih seperti museum,” canda Mas Nuno, temanku yang seorang food blogger.

Tidak ada yang tahu latar belakang lukisan ini. Kecuali bahwa perempuan Tionghoa di lukisan tersebut  ingin sekali dilukis mengenakan kebaya. Saat sebuah keluarga sedang makan malam di Kembul, mereka terkejut melihat lukisan nenek mereka terpajang indah!

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Virly jadi model

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Beraneka menu enak 

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Mari makan siang 

Acara berikutnya, adalah makan siang. Namanya blogger dan influencer, sebelum makan tentu saja harus memotret makanannya dari berbagai arah dong. Demi konten, haha.

Makanannya juga nampak enak. Mulai dari steak bumbu kacang tanah, chicken cordon bleu with kentang tumbuk, hingga rawon dengan daging empuk, nasi bakar dan ayam betutu serta steamboat! Selain itu, di daftar menu juga ada mi goreng Jawa, kwetiau, hingga sate ayam. Begitu selesai pemotretan, langsung deh makanannya diserbu, hehe.

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Makan siang dan ngobrol gayeng (Foto: Melva Balemong)

Alhamdulillah, rasanya enak-enak dan mengintip harganya juga termasuk standar untuk makanan hotel.

Oh iya, menyambut Bulan Ramadan 2019, Melva Balemong menyediakan paket buka puasa atau breakfasting package Rp 68.500 per paket. Siapapun dapat berkunjung dan menikmati  keindahan alam Melva Balemong menjelang waktu berbuka puasa. Saat libur Lebaran 2019 pun, kalian bisa menginap disini untuk menikmati suasana.

Blogger Semarang di Melva Balemong Ungaran
Kolam renang cantik 

Setelah menikmati makan siang, kami lalu menuju kolam renang yang cantik. Pemandangannya amazing! Ada dua kolam renang, beberapa kursi malas serta mainan anak seperti ayunan dan seluncuran. Disini kita juga bisa menyewa sepeda untuk berkeliling selama dua jam. Terima kasih undangannya ya, Melva Balemong! Semoga makin sukses!  

Melva Balemong
Jl Pattimura 1B Sisemut, Ungaran Semarang
Jawa Tengah
www.balemong.com
Instagram: MelvaBalemong



Post a Comment

39 Comments

  1. Unik banget hotel nya, ada kolam renang yang luas dan room untuk honeymoon nya juga. Boleh dicoba nginep melva balemong kalau ke semarang nanti

    ReplyDelete
  2. Wah, kombinasi unik antara alam yang indah dan dekorasi serta interior bangunan yang apik ya mbak..bener-bener bisa refresh pikiran.. Kapan-kapan pengen nyoba ke sana ah, semarang tidak terlalu jauh juga dari Jogja... Tfs mb...

    ReplyDelete
  3. wah menarik nih mba, 3 budaya bisa jadi satu. perbedaan ternyata bisa menampilkan keindahan ya

    ReplyDelete
  4. Makanannya enak hehehe jadi gagal fokus, kayaknya asyik ya mbak nginep di sini, kental nuansa jawanya plus pemandangan alamnya yang indah, cocok buat liburan melepas penat nih.

    ReplyDelete
  5. Kece banget ini Melva Balemong, aku suka banget sama rumah Jogli, mengingatkan ku pada rumah mbah di Jogja dan Kebumen hehehe. Ternyata tempat ini punyanya model dam yutuber hits ya, next time kalau ke Semarang mau coba nginep di sini ahh. TFS 👍

    ReplyDelete
  6. kok menarique! aku langsung mupeng sama paket puasanya yg muraaaah banget sama harga kamarnya, kebayang leyeh2 disini enyak & nyaman.. tapi kapan ke Semarang lagi yaaa huhuhu

    ReplyDelete
  7. Cakep sangattttt.. Pantesan aja baim wong milih kesitu ya. Ini syahdu banget buat acara yg sakral

    ReplyDelete
  8. Kayaknya suasananya adem tenang damai gitu ya.. Sungguh, tanah Jawa ini sngat kaya dengan budaya. Arsitektur jawa juga punya ciri khas tersendiri yang punya banyak filosofi.

    ReplyDelete
  9. Masya Allah tempatnya bagus banget ya Mba dan kental budayanya. Makanannya menarik menurut aku. Kapan ya aku bisa maen atau honeymoon ke sana hihihi

    ReplyDelete
  10. Kece sekali nih Balemong. Aku dulu pernah ke sana pas ada teman yang mengadakan upacara Tedak Siten anaknya. Bagus banget emang. Ternyata bangunan joglonya dibawa langsung dari tempat2 aslinya ya.

    ReplyDelete
  11. Wah dalamnya cakeeeeep
    Fasilitasnya lengkap banget ya
    Aku suka melihat arsitektur tradisional Indonesia
    Rumah joglo salah satunya

    ReplyDelete
  12. Wahh mbak keren banget hotelnya.
    Dibanding penginapan modern, saya lebih suka yang bernuansa tradisional kayak gini. Epik rasanya

    ReplyDelete
  13. Aih, pengen deh main ke semarang, terus nginepnya di sana... Tempatnya menarik dan harganya terjangkau :)

    ReplyDelete
  14. Waahh...hotelnya unik dan tradisional banget mbak. Dari nama ownernya, apa masih family dengan Paula Verhoeven ya mbak?Suka deh dengan arsitek jawanya...

    ReplyDelete
  15. Iya serasa berkunjung ke museum ya. Dari luarnya nampak bangunan masa lalu, perabot di dalamnya perpaduan masa lalu dan modern.

    ReplyDelete
  16. Sepeda ontelnya besar amat mbak heheheh, apa krn posisi motretnya yak. Aduh seneng bngt lihat bnyak barang langka peninggalan jaman lampau ya.

    ReplyDelete
  17. Suasananya adem tenang dan tradisional ya rasanya... Ungaran itu di jawa tengah kan.. Aku belom pernah kesana.

    ReplyDelete
  18. catet...
    udah 2 kali ke Semarang, tapi belum nyampe Ungaran..
    target berikut dan berikutnya lagi nih mbak Dedew ke Ungaran, pengen ke Godong Songo, mau ah sekalian mampir sini, insha Allah

    ReplyDelete
  19. Cantiknya tempatr mba kayak honimunan yo. Tenanggggg tempatnya
    Nti kalau aku ke sana ajak nginep mrene.

    ReplyDelete
  20. ini baru hotel yang njawani banget! suka sama bentuk bangunan dan penataan interiornya deh.

    ReplyDelete
  21. Menarik banget mba 3 kebudayaan jadi satu. Pengen deh kalau ada rejeki ke Semarang nyoba nginep di Melva Balemong. Belum pernah aku nginep di suasana kearifan lokal gini :D

    ReplyDelete
  22. Wah..keren ya..suasana tradisionil nya sangat terasa ya.. Semoga suatu saat bisa datang langsung ke sini ah..

    ReplyDelete
  23. Aih suka dengan design nya yang sangat tradisi jawa, sepeda nya gede beud yak. Tapi bener ni buat honey moon cucok, atau rame2 sm keluarga, kalau sendiri bisa baper hahahah

    ReplyDelete
  24. Ini toh tempat Baim Wong lamaran. Cakep banget view-nya.
    Kayak komplek perumahan jawa traditional. Nggak terasa kalau kayak hotel. Harganya juga nggak mahal mulai 850rb/malam.

    ReplyDelete
  25. Oh my God the place is so beautiful. I always love historical buildings with rich stories and traditional touch. Lucky you to stay here and feel the ambience

    ReplyDelete
  26. Amaziing~
    Usia restorannya 130 tahun?
    Senangnya ada yang melestarikan budaya Jawa. Dan pastinya budaya-budaya daerah lain juga perlu dilestarikan dan di pahami anak muda jaman sekarang.

    ReplyDelete
  27. Ini tempatnya keceh amat mbak. Apalagi harganya juga lumayan terjangkau lah menurutku.. dapat fasilitas dan pemandangan alam yang yahud dengan harga di bawah sejuta..

    *Brb booking buat staycation*

    ReplyDelete
  28. Wahh uni yah tempat nya, dan gak terlepas dari sejarah di masa lalu. Jadi penasaran pengen ke Melva 😍 i wish someday 😊

    ReplyDelete
  29. Duh terniat banget, memindahkah joglo dari Kudus ke Melva di Ungaran. Semoga sih di Kudusnya ada penggantinya. Asri banget tempatnya, harmoni antara heritage dan modern.
    Ungaran kan dingin ya udaranya. Bagi honeymooners makin betah deh di kamar. Hehe...

    ReplyDelete
  30. Ada hubungan apa ini antara Edward Verhoeven dan Paula Verhoeven? *penasaran*

    Aku suka banget nih nuansa penginapan penuh kayu begini. Kayunya kayu asli dan kuat pula, bukan kayu biasa. Pasti merawat bangunan-bangunan kayu ini nggak mudah.

    Kebetulan minggu depan aku ke Semarang, semoga bisa mampir :)

    ReplyDelete
  31. Unik banget resort-nya. Seru nih kalau ajak keluarga sekedar staycation di sana sepertinya.

    Yang bikin aku penasaran itu, steak bumbu kacang. Duh kayak apa ya rasanya?

    ReplyDelete
  32. Jawa banget yaaa.
    Kesannya adem & ningrat.
    Pengen nyobain ikut buber di Melva Balemong nih.

    ReplyDelete
  33. Senang ya masih ada barang kuno segala. Iya komplit ini meski njawa tapi sentuhan modernnya juga ada. Khsusunya di tata ruang kamar dan makanannya hehehe

    ReplyDelete
  34. Aku pernah nginep disini. Bikin betah banget suasananya. Bangunannya jawa banget. Detail ukirannya keren2

    ReplyDelete
  35. Vintage dan berkelas banget.
    Btw gimana cara ngangkut Joglo2nya mba dari Laweyan ke sana?

    ReplyDelete
  36. Liat desain gedungnya kayak jalan-jalan ke masa lampau, ya. Kombinasi modern tradisionalnya apik. Aku baru ngeh ini lokasi acara lamarannya Baim Wong, lho hihi ke mana aja atuh aku nih :D

    ReplyDelete
  37. Wah, keren nih. Bisa buat staycation yah. Bisa dicatat.

    ReplyDelete
  38. Harga menginap di sana juga gak terlalu mahal ya, Mbak. Masih di bawah 1 juta. Padahal ini tempatnya menarik banget.

    ReplyDelete
  39. Saya pernah menginap di Joglo Pinayungan, anak lanang paling suka jalan ke gubug belakang liat sawah yang sedang dibajak sembari memandang jauh gunung ungaran.

    ReplyDelete