Advertisement

Menengok Kejayaan Indonesia di Museum Asia Afrika Bandung

Halo Pejalan Santai, 
Kali ini aku ingin mengajak kalian berkunjung ke Museum Asia Afrika di Bandung. Aku mengunjungi museum ini bersama sahabat BLUS alias Blogger ASUS yang lagi piknik Bandung. Duh, makin kangen pada kalian, geng!

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Ruang  konferensi Asia Afrika 1955

Sudah tahu kan, kalau tahun 1955 adalah tahun bersejarah bagi rakyat Indonesia karena negara kita menjadi tuan rumah konferensi yang sangat penting yaitu Konferensi Asia Afrika. Konferensi ini dilaksanakan di Gedung Merdeka Bandung pada tanggal 18-24 April 1955. Dihadiri oleh puluhan kepala negara dari 29 negara di Asia dan Afrika.

Padahal, negara kita baru berdiri selama 10 tahun dan memiliki banyak keterbatasan sebagai negara baru tapi sudah memberanikan diri, nekad untuk menjadi tuan rumah acara bergengsi. Acara konferensi ini berjalan lancar dan menghasilkan Dasa Sila Bandung yang jadi pedoman bagi negara di dunia untuk melawan penjajahan serta menjaga perdamaian dunia. 

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Museum dari luar 

Tak heran, banyak orang dari luar negeri ingin sekali melakukan napak tilas untuk mengunjungi tempat bersejarah tersebut. Pak Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, menteri luar negeri RI memiliki ide untuk membangun museum yang menyimpan berbagai memorabilia konferensi itu. Akhirnya, pada tahun April 1980 Museum Asia Afrika yang berlokasi di Jalan Asia Afrika Nomor 65, Bandung diresmikan sebagai perayaan 25 tahun berlangsungnya KAA. 

Museum ini terdiri dari dua bangunan yaitu Gedung Merdeka yang menjadi ruang konferensi utama sedangkan gedung sebelahnya menjadi tempat memajang berbagai memorabilia konferensi. 

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Replika ruang konferensi 

Gedung tempat konferensi sendiri dibangun pada 1895, menjadi tempat untuk orang Eropa yang tinggal di Bandung, berkumpul dan berorganisasi. Seiring waktu, gedung ini sempat berganti nama dengan nama Jepang hingga menjadi Gedung Merdeka oleh Presiden Soekarno.

Senangnya, kami bisa mengunjungi museum ini. Penataannya apik dan bersih. Ruangannya juga terang jadi pengunjung betah untuk berlama-lama di dalam. Untuk masuk museum ini, tiketnya gratis lho, Pejalan Santai! Selain rombongan kami, banyak juga keluarga dan turis asing yang datang berkunjung. 

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Bertambah ilmu kita di museum KAA

Sebaiknya kalau main ke museum, kita menggunakan jasa pemandu agar lebih banyak ilmu pengetahuan yang kita dapatkan di museum itu. Sayangnya, waktu kami terbatas jadi kami hanya berkeliling saja. 

Bagian depan museum dekat loket, terdapat replika ruang sidang dengan deretan bendera negara peserta KAA di belakangnya dan patung Presiden Soekarno dan kepala negara lainnya.  Juga terpampang deretan foto kepala negara yang menghadiri konferensi ini. Diantaranya Pandit Jawaharlal Nehru dari India. 

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Museum yang bersih dan terawat

Di sebuah panel juga terdapat pajangan yang menjelaskan tentang non blok, berbagai negara yang netral, dan tidak memihak Amerika Serikat dan Rusia dalam konflik saat itu. Terdapat berbagai gambar yang menggambarkan suasana konferensi itu diantaranya Bandung Walk, langkah bersejarah para pemimpin negara dari Hotel Homann ke Gedung Merdeka. Epic!

Selain berbagai foto dan memorabilia, ada juga ruang audio visual yang memutar film dokumenter perjalanan KAA juga ada perpustakaan yang bisa kalian intip koleksinya. 

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Pemandu menjelaskan sejarah KAA

Ternyata di museum ini pula ada berbagai komunitas yang berada di bawah Sahabat Museum KAA (SMKAA). Seru banget lho, disini kalian bisa belajar Bahasa Arab, Jepang hingga Afrika lho bersama teman-teman! Ah, andaikan aku tinggal di Bandung! Huhu.

Setelah puas berkeliling di museum, barulah kita ke gedung utama, Gedung Merdeka tempat konferensi berlangsung. Kami melewati perpustakaan juga toilet. Uniknya, toiletnya masih asli penampakannya dari zaman dahulu lho! Bahkan lantainya yang vintage juga terawat. Daebak!

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Para pemimpin negara 

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Bandung Walk langkah bersejarah

Kami memasuki sebuah ruangan besar yang jadi ruang konferensi utama pada tahun 1955, 65 tahun lalu! Di bagian depan, terdapat podium dan panggung yang berisi deretan kursi pemimpin sidang dan barisan bendera negara peserta. Ada gong besar di sudut kanan ruangan. 

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Perpustakaan Museum KAA

Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Ruang konferensi 

Terdapat deretan kursi kayu jati dengan lapisan jok merah untuk kursi para peserta. Faktanya, semua kursi dan perabotan lainnya masih asli dari konferensi tersebut! Masya Allah, kebayang deh bagaimana serunya konferensi 65 tahun lalu di ruangan itu! 

Di mana para pemimpin negara berkumpul dan menyatukan pikiran tentang perdamaian dunia, dan anti penjajahan. Duh, momen yang sangat berharga.  Ya, kemerdekaan memang harus diperjuangkan dan museum ini mengingatkan selalu kita betapa berharganya kemerdekaan itu. 









Post a Comment

37 Comments

  1. Aku sempat ke museum ini tapi belum pernah posting di blog keburu lupa lagi hehehe, kode supaya balik lagi ke sana kayanya. Soalnya waktu itu belum masuk ke perpustakaannya

    ReplyDelete
  2. Wah terawat. Alhamdulillah... Semoga selalu terjaga biar anak cucu mengerti sejarah. Konferensi Asia Afrika aku lupa nih, apa termasuk proyek mercusuar Bung Karno ya? Lupa Sejarah SMP ini kan

    ReplyDelete
  3. Aku padahal sering pepotoan didepan museum Asia Afrika tapi sampai sekarang belum pernah masuk kedalam museumnya. Pertengah Febuari rencana mau ke Bandung, nanti mau mampir ah main ke museumnya.

    ReplyDelete
  4. Mau ksini ajak anak2. Iya kalau pakai pemandu lebih banyak informasinya ya mba. Trus bisa nanya2 juga. Kayak merinding kalau ke tempat bersejarah ginii

    ReplyDelete
  5. Kalau Museum Asia Afrika ini kayaknya terawat banget ya, MBak? Kadang tuh suka sedih kalau datang ke museum sama anak-anak. Sudah sepi, petugas kurang care, kurang terawat pula. Kadang trus menimbulkan kesan kurang senang sama anak. Padahal sebenarnya mengajak mereka ke museum itu salah satu cara menambah pengetahuan sejarah yang efektif banget karena anak langsung punya gambaran situasinya.

    ReplyDelete
  6. Waktu ke Bandung saya cuman foto di depan museum ini aja. Gak sampai masuk ke dalam, soalbya kelihatan tertutup, gak ada aktivitas.
    Ternyata museumnya bagus ya, terlihat beda sama museum-museum lainnya di Indonesia yang menyimpan benda bersejarah dalam kondisi ruangan yang gelap, berdebu dan berbau apek, hihih...

    ReplyDelete
  7. 9 tahun tinggal di Bandung kok belum pernah ke sini hahaa. Apik yoo.

    ReplyDelete
  8. Tempatnya ini kece banget ya.. Aku pengen kesana juga jadinya.. Apalagi ini tempat yang penuh sejarah dan penting

    ReplyDelete
  9. kalau ke sini saya wajib pakai jasa pemandu nih. biar begitu keluar dr sini berasa banget hapalan bagaimana perjuangan kemerdekaan negara kita

    ReplyDelete
  10. Ampun deh mba, aku bolakbalik Bandung malah belonan pernah masuk ke museum Asia Afrika ini, padahal sering banget lewat & mampir di alun-alun

    ReplyDelete
  11. Dan ga ada sunda empire di mari ya mba wkwkwk

    Tapi mengenang sejarah gini jadi bahan ide menarik buat anak-anak. Soon pengen jelajah gini

    ReplyDelete
  12. Berasa Flashback gitu saat masa kejayaan Indonesia saat terpilih sbg tuan rumah KAA ya mbak. Adanya museum Konferensi Asia Afrika ini, supaya generasi ke depan dan masa sekarang bisa tahu dan mengenal seperti apa KAA tersebut di masa dulu ya
    BTW tfS ya mba

    ReplyDelete
  13. kadang tuh aku bingung kalau mau ke Bandung tapi wisata yang sekalian nambah wawasan gitu apa, baru inget dong kalau Konferensi Asia Afrika juga udah ada museumnya. next deh ke sini sambil belajar sejarah lagi.

    ReplyDelete
  14. Salah satu museum yg pengen banget aku datengin nih mbak. Tqhun kemarin ke Bandung ga sempat kesini cuma lewat doang hiks

    ReplyDelete
  15. Enaknya kesini pas weekday jadi gak terlalu penuh. Terus bawa temen biar bisa ada yang fotoin sepuasnya hehehe

    ReplyDelete
  16. Kece banget ya mbak museumnya. Terus jauh dari kata horor. Biasanya museum identik dengan horor. Ini sih bersih, terawat dan banyak banget ilmu sejarah yang bisa dipelajari yaa.

    ReplyDelete
  17. Museumnya tampak bersih & terawat, nggak nyeremin! Hehe.. Semoga kubisa berkunjung pula ke sana saat ke Bandung. Aamiin..

    ReplyDelete
  18. Wisata museum menarik juga ya. Museum yang ini terawat ya jauh dari kesan angker. Padahal pernah nginep di hotel deket banget kesini tapi belum kesampaian.

    ReplyDelete
  19. Museumnya cakep, ya. Terawat banget 💕 bikin betah pengunjung yang datang.

    Nambah lagi nih destinasi wisata kalau bisa ke Bandung ☺️

    ReplyDelete
  20. Salah satu museum di Indonesia yang bersih dan terawat. Lokasinya strategis sih di Jalan Braga, jadi sekalian heritage walking tour bisa mampir ke sini.

    ReplyDelete
  21. Saya terakhir ke sana kayaknya pas SMP hahaha. Abis itu cuma foto-foto di luarnya aja :D

    ReplyDelete
  22. Aku punya kenangan tersendiri di museum Asia Afrika nih. Waktu ke sana hamil 7bulan anak pertama pas hari jumat, museum rehat jumatan..aku rest di ruang duduknya eh ada karyawannya yang nasehatiku tentang kehamilan

    ReplyDelete
  23. Saya pernah dulu ke museum konferensi asia afrika waktu saya SD, dan memori yang saya ingat cuma ruang konferensi nya doang, hehe. Kalau suatu hari nanti ke Bandung, saya mau balik main ke sini sama keluarga. :D

    ReplyDelete
  24. Aku suka desain Gedung Merdeka. Masih kokoh berdiri hingga sekarang. Pernah sih masuk ke dalam, pas seminar, malah terakhir ada konser. Tapi ke perpustakaannya belum pernah.

    ReplyDelete
  25. Seru banget museumnya!
    Tampilan displaynya menarik, ruangannya nyaman, & sepertinya informatif ya.
    Mau ke Bandung lagi lah aku sekalian main ke Museum KAA

    ReplyDelete
  26. Wah, gratis ya?
    Beberapa kali tugas ke Bandung, selalu lewat kawasan ini tapi

    ReplyDelete
  27. Wah, gratis ya
    Beberapa kali tugas ke Bandung, selalu lewat ke kawasan ini tapi nggak pernah mampir. Dan seneng banget kalau memang ada pemandunya jadi bisa ada yang dongengin

    ReplyDelete
  28. Mnatap deh, bisa sekalian belajar bahasa asing di musem KAA. Duh, kemarinan ke Bandung belum semat juga masuk ke dalam sini padahal pengen banget. Semoga ada kesempatannya lagi.

    ReplyDelete
  29. Wahhh rasanya kami belum pernah kesini deh. Hehe
    Jadi malu...
    Kayaknya nanti kami harus mampir kesini dan meresapi berbagai makna sejarah.


    Salam hangat dari kami Ibadah Mimpi

    ReplyDelete
  30. Harus mengajak anakku ini ke museum ini, pas pula di rumah kemarin-kemarin membahas KAA. Belajar langsung di lokasi bersejarah justru akan memperpanjang daya ingat akan pengetahuan.

    ReplyDelete
  31. Menarik sekali bisa belajar Bahasa Arab dan Jepang juga yah. Aku terakhir main ke kawasan ini tahun 2012 tapi enggak masuk ke dalam museum nya. Mau banget deh belajar banyak di museum tersebut.

    ReplyDelete
  32. Ah, jadi PR nih buat aku urang Bandung yang belum pernah masuk ke dalam Museum KAA hihihihihi. Udah lama juga ga ke Paris Van Java. Macet sih :D

    ReplyDelete
  33. Aku malah ga tahu kalau ada sahabat museum KAA. Langsung searching ahh :D

    ReplyDelete
  34. Wah seru mba, lain kali kita ke museum lainnya yang di Bandung, yuk!

    ReplyDelete
  35. Wah seru mbaa, aku ke sini jarang-jarang. Apalagi sekarang museum lagi pada ditutup huhuhu

    ReplyDelete
  36. Andai pun museum ini dekat Serpong, aku ingin belajar Bahasa Jepang, Mbak Dew. Mungkin akan tertatih-tatih, tapi katanya penuaan otak bisa ditunda kalau kita belajar bahasa baru...

    Terbayang ya gimana peristiwa besa KAA dulu kala memasuki museum ini..

    ReplyDelete
  37. Ternyata isinya begitu yaa, pernah lewat aja sih di museum AA, waktu munas FLP di Bandung, insyaAllah moga umur panjang, pengen juga ke sana sama anak anak

    ReplyDelete