Sate Ambal, Sate Unik Berbumbu Tempe dari Kebumen

 

Halo Pejalan Santai,

Minggu lalu aku berkunjung ke Ambal, Kebumen untuk nyekar makam nenek sebelum ramadan tiba. Bahagia bisa nyekar bersama keluarga dari Ungaran. Sempat khawatir karena dapat kabar area di sana banjir dan makamnya terendam. Alhamdulillah, ternyata area pemakaman aman.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Yogya, kami sempat makan siang di Sate Ambal Putera Pak Tukijan yang lokasinya tak jauh dari makam keluarga. Untungnya, siang itu warungnya sepi jadi lebih nyaman untuk makan. Maklum, masih pandemi jadi belum berani untuk berkerumun, hehe.

Pertama kali mencicipi sate Ambal ini saat masih kuliah diajak ke rumah nenek oleh si mantan pacar alias ayahnya anak-anak hehe. Ternyata, sejak itu ketagihan jadi sering titip minta dibelikan kalau si dia ke Ambal.

Saat itu, Kami memesan tujuh porsi sate ayam dengan lontong karena anak-anak lapar jadi tak mau berbagi, hehe. Selain sate ayam, ada sop ayam dan sate ayam kampung apa ya. Aku lupa saking laparnya. Mana siang itu panas sekali jadi langsung deh pesan es teh dan es jeruk untuk kami bertujuh. 

Baca Juga: Roti Srikaya di Kedai Kopi Purnama

Langsung deh bapak penjualnya berjibaku menyalakan bara api dan mengipas deretan sate ayam dengan kipas. Biasanya, penjual sate bukanya malam hari ya kalau di Ambal, Kebumen berbeda. Warung satenya buka siang hari dan sepanjang jalan kamu bisa menemukan sate Ambal ini. Entah dengan nama Putra Pak Tukijan atau nama lainnya. Jadi mikir, Pak Tukijan punya berapa putra ya? Hehe.

Apa sih kekhasan sate Ambal ini? Sate ayam ini dinamakan sate Ambal karena berasal dari daerah Ambal, Kebumen di Jawa Tengah. Berbeda dengan sate ayam lainnya, bumbu satenya bukan berasal dari kacang tanah yang dihaluskan. Tapi, bumbu sate Ambal ini terbuat dari tempe yang diulek hingga bentuknya menyerupai bumbu kacang. Unik ya?

Terus, Sate Ambal ini bisa kamu temukan di manapun di Kebumen lho. Namun yang tersohor adalah Sate Ayam Pak Tukijan yang sudah berjualan sejak tahun 1975. Jadi terjawab deh pertanyaanku, anaknya Pak Tukijan ada lima orang dan semuanya membuka warung sate sendiri. 

Baca Juga: Rumah Makan Timpo Duluk di Belitung

Tak menunggu lama, akhirnya pesanan kami tiba juga. Setiap porsi terdiri dari lontong dan sepuluh tusuk sate ayam. Satenya dibakar tidak sampai menghitam alias gosong jadi senang deh. Bumbunya diletakkan terpisah di sebuah mangkok. Jadi, tinggal kita sendokkan bumbu tempenya sesuai selera ke piring kita. Oh iya, tidak ada sambal atau potongan cabai dan bawang merah di meja karena bumbu sate Ambal ini ternyata sudah pedas.

Bagaimana rasanya? Kalau aku sih suka dari dulu. Daging satenya empuk dan enak walaupun belum dituangi bumbu saus tempenya. Kalau sate ayam biasa, biasanya dilumuri kecap sebelum dibakar. Tapi, kalau sate Ambal berbeda. Biasanya, sate ini dilumuri rempah-rempah dulu seperti bawang merah, bawang putih, merica, ketumbar, kemiri, pala, kunyit dan jahe yang dihaluskan.

Pantas saja ya, rasanya sudah enak walaupun belum diberikan saus tempe. Warna sausnya pun lebih terang ya daripada saus kacang tanah. Rasanya pun unik. Makanya aku ketagihan makan sate Ambal ini. Seporsi ternyata mengenyangkan banget lho. Hehe. Harganya? Berhubung aku ditraktir Bapak jadi nggak tanya harganya, wkwkw. Maafkan ya. Jadi, kalau kamu main ke Ambal, Kabupaten Kebumen jangan lupa mampir ya dan mencicipi kelezatan Sate Ambal yang unik ini.