Halo Pejalan Santai,
Menambah Wawasan di Museum Zoologi di Kebun Raya Bogor-Kali ini
aku ingin berbagi cerita tentang jalan-jalan ke Museum Zoologi di Kebun Raya
Bogor. Beberapa tahun lalu, aku pernah mengajak anak-anak ke sana. Saat itu,
museumnya masih berkesan gelap dan suram. Nah, kemarin aku kembali mengajak
anak-anak main ke sini. Apakah ada perbedaan suasana?
Museum Zoologi Bogor ini berisi berbagai jenis satwa yang ada di Indonesia. Setiap jenis satwanya dikelompokkan dalam beberapa zona diantaranya zona mamalia, zona reptil, zona amfibi, zona ikan hingga zona serangga.
Koleksi museum ini berupa spesimen satwa di Indonesia yang telah diawetkan dan juga berbagai fosil hewan, yang menjadi bahan pembelajaran berharga untuk pengunjung. Kita bisa mengenal lebih banyak jenis hewan juga hewan yang dilindungi.
Tahu tidak, kalau museum yang menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor ini awalnya adalah laboratorium zoologi yang didirikan untuk penelitian tanaman dan satwa yang didirikan tahun 1894. Penggagasnya adalah J.C. Koningsbeger seorang ahli botani dari Belanda. Ialah yang berjasa mengumpulkan berbagai satwa dari berbagai daerah di Indonesia untuk koleksi museum ini. Pada tahun 1906, laboratorium ini berubah menjadi museum.
Baca Juga: Museum Geologi Bandung
Saat kami berkunjung adalah hari Kamis. Ternyata, walau libur telah usai Kebun Raya Bogor cukup ramai pengunjungnya. Tadinya, kami bermaksud membawa mobil ke dalam kawasan agar bisa berkeliling kebun raya tanpa capek berjalan kaki. Namun ternyata, sekarang aturan di KRB adalah mobil hanya bisa masuk dan diparkir bagian depan dan tak boleh berkeliling.
Aturan ini diberlakukan mulai tahun 2020 dan tujuannya agar mengurangi polusi di kawasan ini. Biaya parkir dalam KRB Rp50.000. Sedangkan biaya masuk per orang Rp16.000 ya kalau tidak salah. Kami masuk Kebun Raya Bogor lewat pintu utama yang berseberangan dengan Pasar Bogor.
Setelah parkir, kami memasuki museum zoologi yang letaknya di belakang guest house. Tiket masuknya hari Senin-Jumat Rp15.000 sedangkan akhir pekan Rp25.000 per orang. Suasana museum saat itu lengang hanya ada rombongan kami yang berjumlah 5 orang. Setiap pengunjung wajib memakai masker dan menjaga jarak.
Saat memasuki museum yang menempati bangunan zaman Belanda ini rasanya adem selain efek AC, langit-langit museum juga tinggi menambah kesan adem. Ternyata, suasananya sudah jauh berbeda daripada kunjunganku dahulu kala. Museumnya sudah diperbarui dan berkesan lebih modern.
Ruangannya
pun terang dan tidak lagi suram seperti dulu. Lemari displaynya baru juga
lantainya mengilap. Keren deh. Kami disambut tiga kerangka hewan di depan pintu
masuk museum diantaranya kerangka badak.
Kami lalu memasuki zona mamalia. Di sana, pengunjung bisa menikmati berbagai mamalia yang tersebar di Indonesia. Mulai dari ikon Dufan bekantan, orang utan, owa Jawa dan banyak lagi. Terus ada spesimen Badak bercula satu yang terakhir di Jawa Barat. Spesimen ini menjadi koleksi museum tahun 1934. Sayang sekali ya anak-anak kita akan jarang melihat langsung berbagai hewan yang ada di Indonesia karena banyak yang punah.
Di bagian burung, ada berbagai jenis burung seperti burung hantu, burung cenderawasih, burung rawa hingga burung rangkong dan burung julang yang paruhnya unik dan tubuhnya besar. Koleksi spesimen ini ditata dengan cantik seperti berada di habitat aslinya jadi lebih menarik untuk dilihat.
Baca Juga: Museum Kereta Api Ambawara
Di zona reptil dan ikan juga tak kalah menarik. Ada lemari pajang berisi berbagai jenis ular. Mulai dari ular kecil hingga yang besar hingga dinamakan ular gajah. Yang menarik, ada spesimen kepiting raksasa dari Jepang. Kebayang deh dagingnya pasti melimpah banget ya, slurpp. Hehe. Terus, pada bagian ikan kita disuguhi berbagai spesimen ikan yang ditata rapi.
Anak-anak jadi tahu deh berbagai ikan yang sering kita santap mulai dari ikan gurame, ikan lele, hingga ikan kerapu dan lainnya. Terus, ada ikan gergaji yang panjangnya lima meter dan ikan janglius yang moncongnya panjang dan berbentuk pedang. Ada juga zona serangga yang berisi berbagai jenis kupu-kupu hingga kumbang yang menarik.
Terakhir, yang paling menakjubkan adalah koleksi kerangka ikan paus biru yang berada di bagian depan museum dan merupakan koleksi terakhir yang kita nikmati di museum itu. Menurut keterangan, ikan paus biru ini ditemukan mati terdampar di Pamengpeuk, Garut pada tahun 1961. Lalu dibawa ke Bogor untuk diawetkan dan menjadi koleksi berharga museum zoologi Bogor. Panjang pausnya sekitar 27 meter dan berat 116 ton. Bisa dibayangkan ya betapa besar paus biru malang yang terdampar ini.
Alhamdulillah, anak-anak senang sekali berkunjung ke museum
zoologi Bogor ini. Mereka terhibur dan mendapat pengetahuan serta wawasan baru
tentang berbagai jenis satwa yang ada di Indonesia. So, kalau kalian main ke
Bogor jangan lupa mampir ke Museum Zoologi di Kebun Raya Bogor, ya!
Museum Zoologi
Bogor
Kebun
Raya Bogor
Jl. Ir.
H. Juanda No.9, RT.04/RW.02, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa
Barat
Jam Buka:
Setiap Hari Pukul 08.00-15.00 WIB
Harga
Tiket Masuk: Senin-Jumat Rp15.000, Sabtu-Minggu: Rp25.000
wah baru tahu diriku, ternyata ada museumnya juga. yang asyik dari museum itu, kalau jalan-jalan keliling, gak terlalu panas jadinya, hehe. semoga bisa kesini suatu saat nanti deh
ReplyDeleteWah, aku juga punya tulisan tentang Museum Zoologi Bogor, mbak Dedew :D Memang menyenangkan ya wisata edukasi seperti ini. Cocok ajak anak-anak bahkan orangtua kita yang lansia. Enaknya ada shuttle bus jadi bisa turun persis di depan museumnya. Kerangka paus biru yang paling wow ya. Jadi berpikir, amazing banget dulu ada ikan sebesar itu :D
ReplyDeleteWah ke KRB hanya bisa parkir di depan ya sekarang...mayan juga kelilingnya ya, sehat tapi jadinya.
ReplyDeleteMuseum Zoologi belum pernah saya masuki, dulu banget kesannya redup memang, ngeri kalau museum suram ya hihi. Kalau jadi terang dan menarik begini jadi nyaman pengunjungnya
wah napak tilas yaaa ibu Dedew nih ke Bogor
ReplyDeletebtw aku juga pernah ke museum zoology karena anterin anak anak buat fieldtrip
keingetan pas pulang beli popmie panas buat si cantik, beli minuman (sempet diprotes mamah mamah, ngapain beli gituan pas pulang, toh udah pada makan catering)
dan bener aja, pas pulang maceeet total jadi si popmi dan minuman menyelamatkan he he heee abi situ si cantik bobok nyenyak sampe Tangerang!
aku dan anakku pernah berkunjung ke sini di tahun 2018 dan ternyata sekarang banyak sekali perubahan yang bikin pengen balik ke sana
ReplyDeleteLihat foto museumnya berasa display-nya mirip museum geologi Bandung. Dulu aku pernah ke kebun raya bogor tp ga tahu ada museum ini, mbak... Seru...^^
ReplyDeleteWahh keren banget museumnya, jadi pengen ke sana. Lengkap isi museumnya dan gak terkesan boring
ReplyDeletewah seru banget, udah lama ga main ke museum :')
ReplyDeleteSeru dong yaa jalan-jalan ke museum zoologi dalam keadaan sepi, jadi bisa fokus lihat-lihat dan belajar di sana
ReplyDeleteAku sudah lama sekali tidak ke musium zoologi Bogor. Ingat dulu masih SMA tahun 1987 an. Musium bersejarah yang dipertahankan dan menjadi studi tour juga untuk pelajar
ReplyDeleteAsyik dong mbak kalau suasananya lenggang di muesumnya, jadi bisa santai dan berlama-lama mengamati koleksi museum.
ReplyDeleteBtw, biaya parkirnya mahal banget ya, lebih mahal di banding biaya masuk museum
waah aku sudah lama ga main ke museum! aku suka sama displaynya mba, bersih dan rapi. biasanya kalo hari biasa gitu rame ndak ya, Mba?
ReplyDeleteIh asik banget jalan-jalan ke museum, aku juga seneng jalan-jalan ke museum. Dan aku belum pernah nih jalan-jalan ke zoologi di Bogor, maklum jarang ke Bogor huhu :(( baca ini, jadi ada gambaran kalau one day nanti aku mau ke sanaa
ReplyDeleteDalam lemarinya sudah ada lampu ya jadinya bisa melihat isi lemari dengan jelas. Melihat foto2 dalam tulisan ini, mengingatkan saya dengan perletakan barang2 di dalam museum yang di Fort Rotterdam, Mbak Dedew. Mirip.
ReplyDeleteBagus juga ttg aturan parkirnya. Jadi terjaga dari polusi. Kerangka ikan pausnya memang bikin wow. Apalagi buat anak-anak. Mereka senang lihatnya
ReplyDeleteMuseum zoo yang wajib anak kunjungi nih. Banyak ilmu pengetahuan yang bisa kita pelajari dari sana.
ReplyDeleteSayang kemarin pandemi anak sekolah ga bisa kunjungan. Setelah ini semoga lancar lagi ya
Meskipun sering banget ke Kebun Raya Bogor untuk piknik, tapi aku dan keluarga belum pernah mampir ke museum Zoologi. Dulu dalam bayanganku museum ini pasti bernuansa gelap dan menakutkan. Haha. Eh ternyata sekarang sudah modern, ya. Dan koleksinya juga cukup lengkap. Aku paling tertarik dengan kerangka paus birunya nih, Mak. Besar banget itu, keren!
ReplyDeleteIni lokasinya di Kebun Raya Bogor ya padahal mbak, tapi beberapa kali ke san aku malah gak mampir nih. Nanti deh pas ke sana lagi mampir ke museumnya juga. Seru ya bisa belajar aneka satwa di museum ini
ReplyDeletejalan-jalan kemesueum bawa keluarga, selain jadi sarana hiburan juga menambah wawasan...
ReplyDeleteSatu hal yang tidak bisa kita nafikan dari peninggalan Belanda adalah jejak ilmu pengetahuan dan gedung-gedung tua yang jadi saksi sejarahnya, ya. Kadang ilmuwan-ilmuwan ini ga peduli sama misi pemerintahnya buat menjajah, mereka malah meninggalkan warisan berharga buat ilmu pengetahuan. Galau, ga ada kolonial, ilmu pengetahuan kita di sini kayak gimana ya?
ReplyDeleteAku belum pernah ke museum zoologi Bogor. Penasaran juga. Buat belajar cocok nih. Eh tapi agak sedih juga karena hewannya diawetkan gini
ReplyDeleteMb Dedew aku pernah ke sini waktu masih kecil hahaha ya ampun aku udah tua ternyata. Masih ada ya museum ini.
ReplyDeleteWah seru banget nih bisa main ke museum Zoologi di Kebun Raya Bogor. Aku kalo ajak anak-anakku ke sini pasti seru banget nih. Mereka bakal suka. Selama ini lihat fosil-fosil begitu cuma di internet. Semoga nanti bisa main ke sana deh 😍
ReplyDeleteAku bslum pernah nih masuk museum Zoologi di Bogor, pernah lihat koleksi satwa museum Rahmat di Medan tapi nggak selengkap museum yang di Bogor ini
ReplyDeleteSepetinya aku melewatkan Museum Zoologi di Kebun Raya Bogor ini..
ReplyDeleteApa ini baru?
hehehe...
Kalau Kebun Raya Bogor ramai tuh seru sebenernya..
Tapi asa takut kalau dibikin konten yang pepotoan di atas bunga gitu, hihi..
Waah cakep banget , ranggi ngantukk
ReplyDeleteDulu pas ke Bogor cuma sempat ke Taman Safari. Pengen ah kapan-kapan ke Kebun Raya Bogor. Ya sekalian piknik gitu juga, macam Jess No Limit bwahahahaha. Eh tapi beneran nih, seru juga lihat aneka fosil hewan di museum zoologi..anak-anak saya diajakin lihat gini pada happy..excited mereka..
ReplyDeleteAhhh, aku jadi teringat kesini terakhir waktu jamannya sekolah studi tour ke Museum Zoologi dan KBR, seruu banget dan antusias melihat koleksi2nya kerangka2 binatang terutama pauus yang menjadi ikonnya di sana.
ReplyDeleteBolak-balik ke KRB tapi belum pernah ke Museum Zoologi. Anak-anakku masih belum mau diajak ke sini karena belum bisa menikmati. Padahal sudah ke beberapa museum lho, tapi kata mereka belum pengin ke museum ini. Saya sendiri tertarik pengin lihat kerangka paus biru jadi bisa tahu ukuran paus yg sebenarnya itu seberapa sih. Segede apa gitu. Penasaran akutuh.
ReplyDeleteWisata edukatif ya maak...
ReplyDeleteBanyak manfaatnya liburan sekalian nambah ilmu..
Akuu belum pernah ke museum ini sukaa liyer dg macetnya bogor btw next diagendakan (gusti yeni)
Melihat postingan ini, aku jadi pengen ngajakin anak-anak ke museum juga.. tapi kayaknya ke museum yang deket-deket dulu aja lah,hihi
ReplyDeletetapi kepengen juga suatu saat sampai ke KRB terus nengokin juga museum Zoologi nya.
Sudah lama banget aku nggak ajak anak-anak ke museum. Dulu waktu di Jakarta, sebulan sekali biasanya ada jadwal rutin ajak anak-anak ke Museum-museum. hihi
ReplyDeleteSaya akrab banget dengan museum ini mba.. dulu saya kuliah di Jurusan Biologi dan sering banget ke sini untuk menambah wawasan perkuliahan terutama untuka mata kuliah Zoologi, Taksonomi Vertebrata, dan Fisiologi Hewan. karena merasa akrab, pas anak-anakku udah TK dan SD juga aku bawa ke sini biar pada akrab sama museum hehehehe.... nice sharing mba dew....
ReplyDelete