Lezatnya Nasi Jamblang Bu Nur di Cirebon

Halo Pejalan Santai,

Lama tidak menyapa pembaca setia, uhuk. Pejalan Santai sekarang sibuk urusan domestik termasuk antar jemput bocah jadi jarang piknik. Huhu.

Nasi Jamblang Bu Nur

Sempat punya resolusi ingin traveling ke negeri tetangga tahun ini tapi situasi belum memungkinkan. Insya Allah, ada waktu dan rezekinya ya memenuhi bucket list ke Padang, Banda Aceh, Bali, Palembang dan daerah lainnya, aamiin. 

Kali ini, aku ingin mengajak kalian untuk mencicipi Nasi Jamblang Bu Nur di Cirebon. Kota di Jawa Barat ini sering menjadi tujuan wisata penduduk Jabodetabek dan sekitarnya. Mamaku tuh sering banget piknik bareng teman-temannya ke sini. Wisata budaya, seni dan alamnya indah, lokasi mudah dijangkau dari ibukota dan tentu saja kulinernya enak-enak! 

Pilihan menu di rumah makan 

Saat aku mengunjungi Warung Nasi Jamblang Bu Nur yang beralamat di Jalan Cangkring II No. 34, suasananya ramai sekali. Ternyata, rumah makan  ini nge-hits pisan ya. Teman-teman blogger yang kelaparan sehabis kunjungan ke Hutan Mangrove langsung mengantre dengan tertib. 

Sudah pernah mencicipi Nasi Jamblang? Nasi Jamblang adalah makanan khas Cirebon yang unik karena disajikan di atas sehelai daun jati. Selain ramah lingkungan, katanya rasa masakannya jadi lebih enak. Jamblang adalah nama daerah di Cirebon tempat masakan ini berasal. Tadinya, rumah makan ini hanya berbentuk warung kecil yang dikelola Bu Nur yang kemudian berkembang pesat. Keren ya!

Cumi hitamnya menggoda 

Nah, Begitu giliran kami mengambil lauk-pauk, aku langsung kebingungan karena ternyata menu prasmanan yang disajikan banyak sekali. Mungkin lebih dari tiga puluh jenis masakan. 

Hayo, mau makan apa? 

Menurut mas-mas pelayannya, masakan andalan di sini adalah cumi saus hitam, otak sapi goreng, ikan pari, tumis pare, perkedel kentang kering, sate kentang, dan pepes telur asin. Porsi nasi di sini terbilang kecil, jadi biasanya orang memesan dua nasi. 

Antrean peserta makan siang hehe 

Jadinya, kami lalu mengambil menu favorit yang disebutkan masnya plus menu lain yang menggugah selera. Rencananya, mau saling mencicipi pilihan masing-masing. Bukan apa-apa, takut kalap mengambil ini-itu tapi nanti makanannya bersisa. Nggak baik kan? 

Aku pun memilih nasi dengan lauk cumi saus hitam, paru goreng, dan lainnya. Aku melirik temanku yang memilih otak sapi goreng. Belum bernyali aku menyantap bagian sapi yang itu. Hihi. Benar dong, piring kami dialasi selembar daun jati! Wah, unik pisan! Setelah itu, kami mengantre di kasir, memilih minuman lalu pesanan kami pun dihitung. 

Suasana Warung Nasi Jamblang 

Nah, masalah berikutnya adalah mau duduk di mana? Karena siang itu pengunjungnya cukup ramai. Kami sempat celingukan sebelum mendapat meja di bagian dalam warung. Langsung deh, para blogger dan influencer ini beraksi, membuat video, memotret dan lainnya. 

Aku sebenarnya ingin langsung makan. Tapi, apa daya, piringku masih diinvasi para selebgram, hihi. Untunglah, segelas es jeruk kelapa makin menceriakan hariku. Kusantap makanan pesanku. Memang, rasanya endeus! 

Wira Beraksi 

Apalagi paru goreng dan cumi hitamnya, bumbunya meresap. Komentar temanku, otak sapinya enak banget karena dilapisi telur sehingga digigit lebih renyah dan ukurannya besar. 

Ah, puas banget deh bersantap siang di sini. Kami yang tadinya berisik mendadak anteng menikmati nasi Jamblang, hihi. 

Tak terasa, keringat menetes di sekujur tubuh membasahi ketiak dan punggung, hihi karena kipas angin tak mampu mengusir gerah. Cirebon memang panasnya luar biasa ya, Pejalan Santai! Sister City dengan Semarang kalau soal panas. 

Oh iya, di depan rumah makan ini ada penjual es duren lho. Enak banget, jadi dessert kita setelah makan siang yang lezat di Nasi Jamblang Bu Nur.